Puluhan CJH OKU Sumsel jalani manasik haji secara normal

id Manasik haji, pandemi COVID-19, protokol kesehatan, calon jemaah haji, Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU

Puluhan CJH OKU Sumsel jalani manasik haji secara normal

Puluhan CJH Kabupaten OKU mengikuti serangkaian kegiatan manasik haji di Mushola Al-Abror Kantor Kemenag OKU, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Calon jemaah haji Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menjalani manasik haji secara normal menjelang keberangkatan ke Tanah Suci Mekah tahun ini.

Kasi Haji dan Umroh Kemenag OKU, Abdul Muis di Baturaja, Kamis mengatakan, sejak pandemi COVID-19 melanda beberapa tahun terakhir di berbagai daerah termasuk Kabupaten OKU, kegiatan manasik haji digelar secara daring untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Alhamdulillah tahun ini serangkaian kegiatan haji, termasuk manasik bisa digelar secara normal. Untuk hari ada sebanyak 45 orang yang hadir dengan target 151 CJH," katanya.

Meskipun digelar secara normal, namun dalam kegiatan tersebut CJH tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, salah satunya wajib memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan.

"Untuk pelaksanaannya digelar di dua tempat yaitu di Taman Kota Baturaja di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Baturaja Timur dan Mushola Al-Abror di Kantor Kemenag OKU," katanya.

Muis menambahkan, pada musim haji tahun ini tercatat sebanyak 151 CJH asal OKU yang dipastikan siap berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah karena sudah melunasi biaya perjalanan haji dan telah divaksin hingga dosis ketiga.

"Termasuk paspor ratusan CJH ini pun sekarang sudah siap," ujarnya.

Dari 151 CJH tersebut tercatat sebanyak 51 orang jemaah diantaranya berusia uzur atau usia diatas 65 tahun yang tertunda berangkat haji tahun lalu karena adanya batasan usia.

"Alhamdulillah tahun ini tidak ada lagi batasan usia sehingga mereka yang sudah uzur bisa menunaikan ibadah haji," ujar dia

Muis berharap kepada calon jemaah haji yang akan berangkat nanti untuk mempersiapkan istitha'ah dalam konteks bekal dan kesehatan sehingga jamaah bisa menjalankan ibadah haji dengan khusuk dan sesuai syariat Islam.

"Intinya jaga kondisi kesehatan dengan baik menjelang keberangkatan," ujarnya.