Palembang (ANTARA) - Lembaga non profit World Agroforestry (Icraf) menggelar diskusi lanskap melibatkan para peneliti muda untuk menyuarakan pesan mengenai perubahan iklim di Palembang, Selasa (29/11).
Koordinator Provinsi program Icraf "Land4Lives" wilayah Sumatera Selatan David Susanto mengatakan perubahan iklim adalah isu nasional, bahkan global.
Aksi nyata pengendalian perubahan iklim pun tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun peran tersebut perlu diemban oleh setiap orang, termasuk generasi muda.
Semangat ini yang kemudian dibawa dalam kegiatan Diskusi Lanskap (Dilan) “Suara Anak Muda untuk Perubahan Iklim dan Penghidupan Masyarakat Gambut” di Palembang, Selasa (29/11).
Diskusi merupakan arena bagi para Peneliti Muda Lanskap atau #gardalanskap Sumatera Selatan untuk menyuarakan hasil penelitiaannya di area Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Saleh-Sugihan Kabupaten Banyuasin dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lalan Mendis Kabupaten Musi Banyuasin.
Temuan-temuan ini disampaikan dalam bentuk diskusi, pameran foto, pemutaran video, dan pementasan drama tentang kisah masyarakat di area KPH maupun KHG.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lebih banyak lagi generasi muda yang memperhatikan isu perubahan iklim dan pengelolaan lahan dan menyampaikan suaranya,” kata David Susanto.
Kepala Bidang Pengendalian, Evaluasi, dan Perencanaan Strategi Bappeda Sumsel Hari Wibawa yang turut menghadiri diskusi tersebut menyampaikan pentingnya sinergitas antara pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan hingga pemerintah desa dalam membangun kemajuan perekonomian masyarakat desa.
Sinergitas ini sudah dibangun sejak tahun 2017, berkolaborasi dengan mitra pembangunan Sumsel, baik dalam bidang pemerintahan maupun non-pemerintahan.
“Kami mengapresiasi langkah kongkrit ICRAF yang menggelar diskusi lanskap ini, dengan melibatkan berbagai pihak, khususnya generasi muda,” kata Hari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Inkubator Peneliti Muda Lanskap (IPML) yang diinisiasi oleh Icraf Indonesia melalui proyek Land4Lives yang didukung oleh Global Affairs Canada (GAC).
Melalui IPML, Icraf mengajak para lulusan muda dari universitas-universitas di Sumatera Selatan untuk mengenal bentang lahan yang ada di Sumatera Selatan, mengidentifikasi permasalahan.
Nur Arifah, salah satu Peneliti Muda Lanskap yang menjadi narasumber pada acara tersebut mengatakan adanya perubahan iklim sangat berpengaruh pada ketahanan pangan.
Hal ini dikarenakan perubahan iklim akan mempengaruhi keadaan cuaca menjadi tidak menentu yang dapat mempengaruhi turunnya produksi pertanian maupun perkebunan.
Menurunnya hasil produksi tersebut mengakibatkan turunnya pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli kebutuhan pangan, kata dia.
Berita Terkait
Perubahan iklim dan kerusakan alam mempengaruhi kesehatan reproduksi
Sabtu, 9 November 2024 15:32 Wib
Pakar: Perencanaan kota perlupertimbangkan perubahan perilaku manusia
Jumat, 8 November 2024 15:36 Wib
BPBD OKU Timur minta warga waspada gelombang panas 40 derajat Celsius
Senin, 4 November 2024 19:26 Wib
Pengetahuan laki laki lebih tinggi soal perubahan iklim
Senin, 28 Oktober 2024 16:55 Wib
Mitigasi harus tepat untuk atasi perubahan iklim makin cepat
Jumat, 27 September 2024 12:04 Wib
PMO Prakerja kejar perubahan dunia kerja agar pekerja lebih bersaing
Jumat, 27 September 2024 6:39 Wib
BMKG peringatkan potensi penurunan curah hujan tanpa mitigasi iklim
Rabu, 25 September 2024 14:45 Wib
Peneliti: Masyarakat rentan perlu lebih dilibatkan di kebijakan iklim
Selasa, 24 September 2024 16:29 Wib