Palembang (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Palembang, Sumatera Selatan mengaku mobil angkutan kota (angkot) Feeder atau kendaraan pengumpan kereta api ringan (LRT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mampu meringankan beban ongkos kebutuhan transportasi yang mereka keluarkan setiap hari.
Salah satu warga Perumnas Talang Kelapa Alang-alang Lebar Palembang Sapna (40) saat diwawancara di Palembang, Senin, mengatakan dirinya lebih memilih naik angkot Feeder-LRT untuk pergi ke tempat ia bekerja di salah satu Pusat Perbelanjaan di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Ilir Timur I karena lebih mudah dan murah.
Sebab, kata dia, angkot feeder yang beroprasi sejak Juli 2022 itu telah memudahkan dirinya untuk naik LRT melalui Stasiun Asrama Haji Jalan Tanjung Api-api yang kemudian mengantarkanya ke tempat dia bekerja.
Adapun diketahui sebelumnya belum ada kendaraan umum yang khusus mengantarkan penumpang dari Perumnas Talang Kelapa ke Stasiun LRT yang berjarak sekitar 5 kilometer itu.
“Murah dan mudah, karena angkot feeder-LRT itu masih gratis maka saya hanya perlu keluarkan ongkos naik LRT-nya saja yakni senilai Rp10 ribu, untuk mengantar saya ke tempat bekerja pulang pergi,” kata dia.
Maka ibu tiga orang anak itu mengaku beban ongkosnya lebih murah ketimbang ia naik angkutan ojek daring yakni senilai Rp50 ribu (pulang-pergi) setiap harinya dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer menuju ke tempatnya bekerja.
Hal serupa juga diakui oleh Meri (28) warga Perumnas Talang Kelapa yang mengaku menjadi lebih hemat ongkos hingga Rp60 ribu sejak ada angkot Feeder yang mendekatkanya ke Stasiun LRT Asrama Haji yang kemudian mengantarkanya ke PS Mall tempatnya bekerja.
“Rumah saya ini terisolir dari perlintasan angkutan umum jadi terpaksa kalau naik ojek daring ya Rp60 ribu sehari ke PS Mall. Sejak ada Feeder saya bisa naik LRT dan turun tepat di Stasiun PS Mall,” imbuhnya.
Hanya saja, kata dia, Kemenhub diharapkan dapat menambah jumlah armada angkot Feeder untuk rute Talang Kelapa – Stasiun LRT Asrama Haji sehingga semua penumpang bisa ditampung secara menyeluruh.
“Cuma ada 10 unit angkot yang beroprasi mulai dari pukul 06.00 WIB hingga petang. Sementara yang butuh banyak hampir seluruh warga Talang Kelapa yang naiknya jadi kadang penuh dan saya tidak kebagian,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Lalu Lintas Jalan Kemenhub Suharto mengatakan ada sebanyak 29 unit mobil angkot feeder-LRT yang telah dioperasikan untuk menunjang pelayanan transportasi angkutan umum pada masyarakat di kota Palembang.
Angkot tersebut melintasi dua rute operasi, yakni Jalan Talang Kelapa – Talang Buruk via Asrama Haji (20,4 kilometer) sebanyak 11 unit mobil angkot dan sebanyak 18 unit lainnya rute Asrama Haji – Sematang Borang via Kol. Haji Burlian (40,2 kilometer).
Kedua rute operasi itu dipilih karena merupakan kawasan yang belum terjangkau kendaraan umum lain seperti Bus Rapit Transit (BRT) Trans Musi karena jaraknya cukup jauh untuk menghubungkan ke Stasiun LRT.
“Jadi masyarakat di dua rute itu bisa lebih dekat untuk menaiki kereta cepat LRT dan BRT, yang telah terintegrasi satu sama lain nantinya,” kata dia.
Selain meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kata dia, dengan adanya angkot feeder itu diharapkan mengurangi titik kemacetan di jalan raya oleh penggunaan kendaraan pribadi dan membebaskan Palembang dari polusi udara.
“Tentu sangat bermanfaat, apa lagi masyarakat bisa memanfaatkannya secara gratis sampai dengan Desember 2022 nanti lalu tarif normalnya Rp3 ribu-Rp4 ribu semuanya non tunai (tap-cash),” kata dia.
Di sisi lain, ia menyampaikan, angkot feeder telah berkontribusi cukup besar pada peningkatan jumlah penumpang LRT Palembang yakni tercatat sebanyak 36 persen dari 7.625 orang penumpang LRT pada hari biasa dan di akhir pekan sebanyak 8.850 orang penumpang per 26 Agustus 2022.
“Untuk jumlah penumpang angkot feeder-nya sendiri per 7 Juli-26 Agustus 2022 tercatat ada 105.709 orang, ini bukti keberadaan angkot ini benar-benar bermanfaat bagi masyakarat karena bedanya, ankot ini menjangkau penumpang hingga masuk ke pemukiman warga yang memang jauh dari pusat kota,” katanya.
Mobil angkot feeder-LRT Kemenhub bantu ringankan beban ongkos warga
Oleh Muhammad Riezko Bima Elko
Murah dan mudah, karena angkot feeder-LRT itu masih gratis maka saya hanya perlu keluarkan ongkos naik LRT-nya saja yakni senilai Rp10 ribu