Chico Aura Dwi wakil Indonesia pertama yang terhenti babak pertama

id kejuaraan dunia 2022,chico dwi wardoyo,bulu tangkis

Chico Aura Dwi wakil Indonesia pertama yang terhenti babak pertama

Foto arsip - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo mengembalikan kok ke pebulu tangkis tunggal putra Singapura Loh Kean Yew saat pertandingan pada babak 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022). . ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo menjadi wakil Indonesia pertama yang terhenti dalam babak pembuka Kejuaraan Dunia BWF 2022 di Tokyo, Jepang, Senin.

Chico tunduk kepada pebulu tangkis Malaysia Ng Tze Yong dua gim langsung 16-21, 10-21 setelah berjuang selama 40 menit.

Baca juga: Indonesia mainkan tiga nomor di partai final Singapore Open 2022 siang ini

"Hari ini memang lawan bermain sangat baik, sementara saya bermain kurang tenang dan mudah mati sendiri. Tidak tegang, tapi memang saya tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Terutama di gim kedua, saya kurang enak mainnya," kata Chico lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.

Dalam pertandingan yang menjadi pertemuan keduanya dengan Yong ini, Chico terlihat kesulitan dalam menjaga ritme permainan. Permainan Yong sendiri tidak terlalu mendominasi, namun pemain peringkat ke-42 ini sanggup memainkan reli panjang untuk menguras tenaga lawan.

Baca juga: Gregoria kandaskan Kim Ga Eun menuju perempat final Malaysia Masters

Secara teknik, Chico juga tampil cukup baik, namun sayang kerap melakukan kesalahan pukulan dan mati sendiri sehingga memberikan kesempatan kepada Yong untuk bangkit.

"Ke depan saya ingin perbaiki pola permainan dan cara bermainnya juga kalau sudah di lapangan. Ketenangan juga harus lebih ditingkatkan lagi," kata Chico.

Kesulitan lain yang dihadapi Chico juga soal kondisi lapangan yang berbeda dibandingkan dengan fase latihan dan uji coba sehari sebelumnya. Meski begitu, dia mengakui lawan lebih lihai dan mampu beradaptasi dengan lebih baik.

"Kondisi lapangan dibanding uji coba kemarin, menang dan kalah anginnya lebih terasa tapi itu bukan alasan juga karena lawan pasti merasakan hal yang sama," pungkas dia.