Kejari edukasi masyarakat Palembang melalui Program "Jaksa Menyapa"

id kejaksaan,kejari palembang,jaksa menyapa,korupsi,anti korupsi

Kejari edukasi masyarakat Palembang melalui Program "Jaksa Menyapa"

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Palembang Boby Halomoan Sirait dalam acara bincang-bicang Kampanye Anti Korupsi di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadyah Palembang di Palembang, Selasa (28/6/22). (ANTARA/Dolly Rosana)

Memang yang lebih seksi itu penindakan, padahal yang lebih baik itu pencegahan. Atas dasar ini kami gencarkan edukasi kepada masyarakat
Palembang (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang, Sumatera Selatan, melaksanakan edukasi kebijakan hukum publik melalui Program “Jaksa Menyapa” dengan menyosialisasikan ke media massa, mahasiswa, dan pelajar.

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Palembang Boby Halomoan Sirait mengatakan kegiatan ini sebagai upaya tindakan pencegahan korupsi di Tanah Air yang secara penindakan hukum justru trennya semakin meningkat.

“Memang yang lebih seksi itu penindakan, padahal yang lebih baik itu pencegahan. Atas dasar ini kami gencarkan edukasi kepada masyarakat,” kata Boby dalam acara Bincang-Bincang Kampanye Anti Korupsi di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang, Selasa.

Ia mengatakan tindakan pencegahan kini lebih dikedepankan para institusi penegakan hukum karena bagi negara menguntungkan dari sisi penghematan biaya.

Baca juga: Kemenkumham Sumsel lakukan penyuluhan hukum keliling, sapa warga Kota Palembang
Para mahasiswa dan pelajar saat ini menjadi fokus perhatian karena dianggap sebagai lokomotif Indonesia di masa datang sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai luhur antikorupsi, katanya.

Menurutnya, upaya pencegahan korupsi harus menjadi perhatian dan tanggung jawab semua pihak demi tercapainya cita-cita bangsa yang berkeadilan sosial.

Untuk itu, kata dia, pihaknya saat ini gencar menggandeng kalangan akademisi untuk menemukan sistem terbaik dalam penanganan kasus korupsi.

“Hasil riset dari kalangan akademisi ini yang kami tunggu untuk memperbaiki sistem yang ada. Tentunya, masih hanya sektor-sektor dalam kehidupan bernegara ini yang ada celah korupsinya (di luar APBN),” kata dia.

Sambil terus melakukan upaya pencegahan, kata dia, sejauh ini Kejari Palembang sudah melakukan penuntutan 20 kasus korupsi, dan dua kasus lagi dalam proses penyiapan berkas ke pengadilan.
Baca juga: OKU Timur miliki Rumah Restorative Justice
Baca juga: Kejari OKU luncurkan Rumah Restorative Justice