Purwokerto (ANTARA) - Sejumlah kapal nelayan yang bersandar di Dermaga Batere yang bersebelahan dengan Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan, red.), Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami kebakaran pada Selasa petang.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan personel Basarnas Cilacap bersama pihak terkait lainnya telah berada di lokasi kejadian.
Akan tetapi, pihaknya belum mengetahui secara pasti kronologi kejadian kebakaran tersebut.
"Informasi awalnya belum tahu karena kapal-kapal yang terbakar mengeluarkan gas, semua personel lari. Jadi mohon maaf, kami belum tahu informasi awalnya," ucap Nyoman.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi mengatakan saat ini tim pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap, Pelindo, Pertamina, dan sebagainya tengah melakukan upaya pemadaman dengan menyemprotkan foam.
Menurut dia, penyemprotan foam tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tumpahan minyak di perairan yang dikhawatirkan dapat merambat ke kapal-kapal lain, termasuk kapal tanker.
"Kalau kami dari BPBD menyediakan kebutuhan air dan mengantisipasi kemungkinan adanya kejadian ikutan," tuturnya.
Kepala Balai Pemasyarakatan Nusakambangan Johan A Sadewa mengatakan berdasarkan informasi yang beredar melalui grup WhatsApp pegawai Lapas se-Nusakambangan, kebakaran tersebut pertama kali terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB.
"Saya belum menerima informasi akurat-nya karena kebetulan sedang tidak berada di Nusakambangan," katanya.
Salah seorang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Karanganyar, Nusakambangan, Deri mengatakan berdasarkan informasi dari pegawai yang bertugas di Pos Dermaga Wijayapura, kobaran api saat sekarang sudah sampai di depan tempat penyeberangan khusus menuju Lapas Nusakambangan itu.
"Kemungkinan kapal yang terbakar cukup banyak karena saat sekarang sedang lebaran sehingga banyak yang libur melaut," ujarnya.
Salah seorang nelayan, Catur mengatakan jumlah kapal yang bersandar di Dermaga Batere mencapai puluhan unit karena saat sekarang banyak nelayan yang pulang untuk berlebaran.
"Karena saking banyaknya, ada beberapa kapal yang bersandar di Lomanis, yang biasa sandar di Batre sekitar 40 unit, Kebetulan kapal saya bersandar di PPSC, saya ke Batere hanya 'dropping' ke bos saya saja," imbuhnya.
Berita Terkait
Bakamla hadang dua kapal dan gagalkan transaksi ilegal BBM Solar
Selasa, 17 Desember 2024 22:00 Wib
Kapal tenggelam di perairan Halmahera, ratusan penumpang berhasil evakuasi satu hilang
Minggu, 15 Desember 2024 15:00 Wib
Sindikat narkoba Karimun-Kepri diringkus, modusnya lakukan penyeberangan pisah kapal
Sabtu, 7 Desember 2024 23:55 Wib
Bakamla pastikan tak ada kapal penjaga pantai China di Natuna Utara
Senin, 18 November 2024 15:29 Wib
Polda Sumsel tetapkan tersangka kecelakaan kapal yang tewaskan WNA
Sabtu, 16 November 2024 7:23 Wib
KRI GNR-332 simbol kekuatan industri pertahanan maritim Indonesia
Kamis, 14 November 2024 11:51 Wib
Seorang WNA meninggal dalam tabrakan kapal di Sungai Musi
Rabu, 13 November 2024 15:59 Wib
Bakamla sebut kapal penjaga pantai China tak lagi masuk Natuna Utara
Selasa, 5 November 2024 2:00 Wib