Jakarta (ANTARA) - Rumah produksi animasi Malaysia, Les' Copaque Production, mengungkapkan asal usul tokoh animasi bocah kembar bernama "Upin & Ipin" yang identik dengan kepala tanpa rambut ini betul-betul kisah fiksi, tidak terinspirasi dari orang yang masih hidup atau yang telah meninggal.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa Upin dan Ipin meninggal dalam kecelakaan saat berlibur di Sulawesi. Dalam pernyataan resmi, perusahaan animasi membantah kabar tersebut, meyakinkan penonton bahwa animasi itu akan hadir dalam musim baru tak lama lagi.
Dalam utas di akun Twitter, Les' Copaque mengatakan ide cerita awal "Upin & Ipin" berasal dari pengisi suara Opah, Hajah Ainon. Semua cerita dibuat agar mudah dipahami tapi sarat pesan moral bermanfaat.
Pengalaman besar di kampung dari Haji Burhanuddin, Pengarah Urusan Les' Copaque Production sekaligus pengisi suara Tok Dalang juga disematkan ke dalam kisah "Upin & Ipin".
Perusahaan itu mengatakan, Upin & Ipin digambarkan yatim piatu karena awalnya mereka kekurangan waktu dan sumber daya manusia untuk membuat tokoh baru, hingga akhirnya dua bocah ini digambarkan tak memiliki ayah dan ibu. Alasan serupa menjadi cerita di balik penampilan Upin dan Ipin yang tidak memiliki rambut. Saat memproduksi musim perdana, perusahaan animasi harus menghemat pengeluaran dan mempercepat proses pembuatan dengan meniadakan rambut yang memakan waktu.
"Maka, Upin dan Ipin direka botak tetapi Upin ada sehelai rambut," tulis LCP.
Serial animasi asal Malaysia ini juga tenar di Indonesia. Les’ Copaque Production, rumah produksi dari animasi Upin & Ipin, telah memenangi lebih dari puluhan penghargaan nasional maupun internasional.
Berita Terkait
KAI Palembang intesifkan perawatan sarana dan prasarana jelang lebaran
Jumat, 29 Maret 2024 18:12 Wib
Dokter sebut pengidap epilepsi dapat hidup dan beraktivitas seperti normal
Kamis, 28 Maret 2024 19:51 Wib
Sekretaris nonaktif MA Hasbi Hasan klaim dirinya korban, bukan penerima suap dan gratifikasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:17 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib
Karena malu SN nekat bunuh dan buang bayinya ke aliran sungai
Kamis, 28 Maret 2024 9:12 Wib
Membedah KDRT dan upaya memutuskan rantainya sejak dini
Rabu, 27 Maret 2024 14:45 Wib
HK sebut perbaikan Jalan Tol Palindra dan Indraprabu selesai H-7 Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 0:40 Wib
ASN OKI kompak bersedekah dan zakat lewat Baznas, fokus entaskan kemiskinan ekstrem
Selasa, 26 Maret 2024 21:45 Wib