Seorang pasien COVID-19 asal Tangerang meninggal dunia dimakamkan di OKU

id Jenazah COVID-19, asal Tangerang, Provinsi Banten, kampung halaman, Ogan Komering Ulu, protokol kesehatan, Satgas COVID-

Seorang pasien COVID-19 asal Tangerang meninggal dunia dimakamkan di OKU

Proses pemakaman jenazah diduga terinfeksi COVID-19 dilakukan dengan standar protokol kesehatan, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan agar jenazah dimakamkan di kampung halamannya sesuai dengan standar protokol kesehatan
Baturaja (ANTARA) - Seorang pasien COVID-19 asal Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten berinisial LL (50) meninggal dunia dimakamkan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dengan protokol kesehatan ketat karena diduga terinfeksi virus corona.

Atas permintaan keluarga, pasien yang berdomisili di Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang ini dimakankan di kampung halamannya di Desa Panggal-Panggal, Kabupaten OKU pada Kamis (24/6) sekitar pukul 13.30 WIB.

Sekretaris Satgas COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa di Baturaja, Kamis, menjelaskan, pasien berjenis kelamin perempuan ini menghembuskan nafas terakhir di salah satu rumah sakit Tangerang, Banten pada Rabu (23/06) sekitar 23.00 WIB.

Berdasarkan hasil medis, pasien meninggal karena penyakit bawaan yaitu diabetes, namun setelah dilakukan tes usap hasilnya positif COVID-19.

Baca juga: Polres OKU siapkan kendaraan antar jemput warga ke tempat vaksinasi
Baca juga: Kasus COVID-19 di OKU meningkat setelah pemberlakuan PPKM

"Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan agar jenazah dimakamkan di kampung halamannya sesuai dengan standar protokol kesehatan," kata dia.

Dalam prosesi pemakaman tersebut Satgas COVID-19 menerjunkan petugas menggunakan  Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai standar prokes untuk mencegah penyebaran virus corona.

Selama pemakaman juga tetap mengikuti standar protokol kesehatan 5 M, termasuk membatasi jumlah pelayat untuk mengantar almarhumah ke tempat peristirahatan terakhir.

"Kami juga meminta para pelayat untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika memiliki gejala COVID-19 segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat," ujarnya.
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal dunia di OKU bertambah satu orang
Baca juga: 700 orang santri ponpes di OKU Timur dites usap