BMKG jelaskan penyebab hawa panas yang meliputi Sumatera Selatan

id cuaca sumatera selatan,mitigasi karhutla,berita sumsel, berita palembang, antara palembang,hawa panas,kebakaran hutan dan lahan,hujan turun

BMKG jelaskan penyebab hawa panas yang meliputi  Sumatera Selatan

Arsip Foto. Cuaca cerah di Arena MXGP sirkuit OPI Mall Palembang, Sumatera Selatan. (ANTARA/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Indra menjelaskan penyebab hawa panas yang belakangan meliputi wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

Di Palembang, Senin, ia mengatakan bahwa suhu udara di wilayah Sumatera Selatan berkisar 25 sampai 33 derajat Celsius.

"Suhu udara sebenarnya masih normal tapi lantaran kawasan ini diselimuti awan yang tidak menjadi hujan membuat udara terasa lebih panas," kata Indra.

Baca juga: BMKG peringatkan hujan lebat berdampak banjir di 17 provinsi

Hamparan awan, ia melanjutkan, membuat sinar matahari yang dipancarkan ke bumi kemudian dipantulkan lagi ke udara seakan-akan terkurung sehingga suhu udara terasa panas.

"Itulah mengapa dalam beberapa hari ini udara benar-benar terasa panas," katanya.

Sumatera Selatan telah menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan sejak Maret 2021.

Baca juga: Sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan cerah berawan

Guna meminimalkan potensi kebakaran hutan dan lahan, menurut dia, pemerintah menerapkan teknologi modifikasi cuaca untuk memicu hujan turun mulai dari 10 hingga 25 Juni 2021.

Wilayah Sumatera Selatan diprakirakan memasuki puncak musim kemarau Agustus hingga Oktober 2021.

Indra mengatakan bahwa pada tahun 2020 wilayah Sumatera Selatan mengalami musim kemarau basah sehingga meski kebakaran hutan dan lahan masih terjadi asapnya tidak sampai menimbulkan gangguan signifikan.

Baca juga: Hujan lebat dan angin kencang diprakirakan meliputi beberapa wilayah Indonesia, termasuk Sumsel
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah