Dinas Kesehatan OKU optimalkan Puskesmas Rabies Center

id Puskesmas Rabies Center, tangani pasien rabies hewan rabies, anjing dan kera, Vaksin VAR, Dinas Kesehatan OKU

Dinas Kesehatan OKU  optimalkan Puskesmas Rabies Center

Kabid P2P Dinas Kesehatan OKU, Andi Prapto. ANTARA/Edo Purmana

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengoptimakan Puskesmas Rabies Center untuk memberikan penanganan medis terhadap pasien yang terkena gigitan binatang rabies seperti anjing dan kera.

"Tahun ini fungsi Puskesmas Rabies Center yang sudah beroperasi di tiga kecamatan di OKU dioptimalkan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Kamis.

Puskesmas Rabies Center di tiga kecamatan meliputi Puskesmas Tanjung Agung, Peninjauan dan Kecamatan Pengandonan ini sudah dilengkapi peralatan medis untuk menangani pasien rabies.

Setiap Puskesmas juga sudah tersedia vaksin VAR atau anti rabies yang berfungsi membangkitkan sistem imunitas tubuh terhadap pasien yang terinfeksi virus tersebut.
Baca juga: Di OKU ratusan anjing dan kera divaksin
Baca juga: Kota Palembang tambah puskes hewan antisipasi meningkatnya kasus rabies

"Jika kurang akan diusulkan penambahan vaksin ke pemerintah provinsi. Jadi, masyarakat yang tergigit anjing ataupun kera yang terjangkit rabies jangan ragu datang ke Puskesmas Rabies Center," tegasnya.

Andi menjelaskan, rabies adalah suatu virus mematikan yang menyebar ke tubuh manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi seperti anjing, kelelawar dan kera.

Gejala dari rabies ini meliputi demam, sakit kepala, kelebihan air liur, kejang otot, kelumpuhan dan kebingungan mental hingga dapat menyebabkan kematian.

Di OKU sendiri, kata Andi, berdasarkan data pada tahun ini tercatat sebanyak 20 kasus masyarakat yang terinfeksi rabies akibat gigitan anjing gila.

"Untuk menekan angka kasus penyakit ini kami bersama Disnakan OKU melakukan penyuntikan vaksin anti rabies terhadap ratusan anjing peliharaan masyarakat di tahun 2020," ujarnya.