Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, telah menangkap Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto (HSO) yang sebelumnya telah dimasukkan dalam status Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak Februari 2020 dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).
"Benar, penyidik KPK hari ini berhasil menangkap DPO KPK atas nama tersangka HSO dalam perkara tindak pidana korupsi dugaan suap pengurusan perkara MA Tahun 2011-2016," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis.
Saat ini, kata Ali, tersangka Hiendra sudah berada di Gedung KPK dan masih menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK.
"Info lengkapnya akan disampaikan dalam konferensi pers malam ini sekitar pukul 18.30 WIB," ujar Ali.
Sebelumnya, Hiendra bersama mantan Sekretaris MA Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono telah dimasukkan dalam status DPO.
Nurhadi dan menantunya telah terlebih dahulu ditangkap tim KPK di salah satu kediaman di Jakarta Selatan, Senin (1/6).
KPK sebelumnya telah menetapkan tiga orang tersebut sebagai tersangka pada 16 Desember 2019.
Untuk Nurhadi dan menantunya saat ini dalam proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Keduanya didakwa menerima suap Rp45,726 miliar dari Hiendra terkait pengurusan dua gugatan hukum. Selain itu, keduanya juga didakwa menerima gratifikasi senilai Rp37,287 miliar pada periode 2014-2017.
Berita Terkait
KPK lelang dua mobil barang rampasan dari terpidana korupsi
Jumat, 13 Mei 2022 15:07 Wib
Penyuap bekas Sekretaris Mahkamah Agung divonis tiga tahun penjara
Rabu, 31 Maret 2021 19:13 Wib
Kuasa hukum Nurhadi tak keberatan Hengky ubah keterangan dalam BAP
Jumat, 19 Februari 2021 13:32 Wib
KPK tangkap Ferdy Yuman karena halangi penyidikan kasus suap Nurhadi
Minggu, 10 Januari 2021 11:11 Wib
Istri Nurhadi dicecar pelat nomor dipakai Hiendra selama pelarian
Selasa, 17 November 2020 10:49 Wib
Suap Rp45,726 miliar, KPK panggil Legal Manager MIT kasus suap-gratifikasi perkara di MA
Senin, 9 November 2020 15:08 Wib
KPK tegaskan tetap cari tersangka Harun Masiku
Senin, 2 November 2020 13:30 Wib
KPK ungkap kendala lacak aset Nurhadi di lapangan terkait penerimaan total suap Rp46 miliar
Jumat, 11 September 2020 9:35 Wib