Palembang (ANTARA) - Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada hari pertama di SMKN 2 Palembang harus melalui dua kali pengukuran suhu tubuh untuk memaksimalkan protokol kesehatan.
Penanggung Jawab UTBK-SBMPTN di SMKN 2 Palembang, Indra, Minggu, mengatakan pengecekan pertama dilakukan ketika peserta masuk gerbang dan pengecekan kedua saat peserta akan masuk ke ruang ujian.
"Saat di pintu sekat masuk peserta juga menggunakan hand sanitizer dan sebelum masuk ruangan peserta mencuci tangan dengan air mengalir," ujarnya.
Selama berada di area tes UTBK peserta wajib menggunakan masker dan lebih bagus jika ditambah face shield, serta tidak boleh di lepas selama di dalam ruangan.
Selain itu, antarpeserta harus memperhatikan jarak selama di area SMKN 2 Palembang.
Baca juga: UTBK UIN Raden Fatah Palembang dihentikan karena dampak COVID-19
Baca juga: UTBK 2020 di berbagai daerah diikuti 703.875 peserta
Ketatnya protokol tersebut untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang mungkin dibawa peserta yang tidak diketahui, ia berharap tidak ada kasus positif COVID-19 yang muncul dari kegiatan UTBK.
Pelaksanaan UTBK hari pertama baik sesi satu pada pagi maupun sesi dua pada siang hari di SMKN 2 Palembang secara umum berjalan lancar, para peserta hadir tepat waktu dan tidak ditemukan suhu tubuh melebihi 37,7 derajat celcius.
"Di SMKN 2 Palembang ada 12 ruangan untuk UTBK, satu ruangan diisi 15 peserta, tentu dengan jarak yang diatur antar peserta lebih dari satu meter," tambahnya.
UTBK - SBMPTN yang terpusat di Universitas Sriwijaya Palembang sendiri diikuti 18.381 peserta, terbagi menjadi tahap pertama mulai hari ini Minggu (5/7) hingga Senin (14/7), kemudian tahap kedua pada 20-29 Juli.
Baca juga: UIN Palembang gelar wisuda secara daring, wisudawan sebut pengalaman tak terlupakan
Proses ujian berlangsung di 13 lokasi, yakni Gedung Fakultas Kedokteran Unsri, SMK PGRI 1, SMKN 2 Palembang, SMA Xaverius 1 Palembang, SMA Muhammadiyah 1 Palembang, SMAN 17 Palembang, SMAN 10 Palembang, SMKN 5 Palembang, SMKN 3 Palembang, SMAN 6 Palembang, SMAN 1 Palembang, SMKN 4 Palembang dan SMAN 11 Palembang.
Sementara salah seorang peserta asal Kabupaten Ogan Ilir, Putri, mengatakan kondisi COVID-19 membuat dirinya lebih protektif, was-was dan tidak dapat berlama-lama berada di Kota Palembang.
"Harusnya sisa waktu setelah tes bisa jalan-jalan dulu, tapi orang tua minta setelah tes harus langsung pulang ke rumah, sebab Palembang masuk zona merah," kata dia.