Palembang (ANTARA) - Sebanyak 3.225 orang di Sumatera Selatan masih menunggu hasil uji swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang karena antrean pemeriksaan ribuan sampel yang cukup panjang.
"Tambahan kasus hari ini pun hasil sampel yang masuk satu minggu lalu, memang pemeriksaan memakan waktu cukup lama dan saat ini sedang coba kami tingkatkan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, Gugus Tugas Sumsel telah mengirim ribuan sampel milik 4.990 orang hasil pelacakan kasus positif hingga 6 Juni 2020, 1.765 orang di antaranya telah mendapatkan konfirmasi pemeriksaan yakni 1.104 positif COVID-19 dan 661 orang dinyatakan negatif.
Jumlah konfirmasi positif tampak dua kali lebih banyak dibandingkan hasil negatif, bahkan total sampel negatif berbeda tipis dari total kasus positif COVID-19 di Kota Palembang yang telah mencapai 657 kasus sementara ini.
Baca juga: Update 6 Juni: Warga Sumsel positif COVID-19 bertambah 30 orang, total 1.104 kasus
Baca juga: Uji swab COVID-19 di Sumsel dapat menyasar 500 orang perhari pada pertengahan Juni
Lamanya pemeriksaan swab tidak hanya karena faktor kurangnya alat tes PCR, tetapi juga dampak BBLK Palembang menjadi induk untuk uji swab dari empat provinsi lainnya yakni Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu.
"Namun saat ini keempat provinsi tersebut sudah bertahap menguji swab secara mandiri," kata dia.
"Pertengahan Juni nanti Insya Allah uji swab di Sumsel sudah stabil dan lebih cepat," tambahnya.
Sementara warga Sumsel positif terinfeksi COVID-19 bertambah 30 orang menjadi 1.104 kasus pada Sabtu ini yang berasal dari Kota Palembang (29 kasus) dan Banyuasin (satu kasus).
Baca juga: Tiga warga OKU Selatan dalam status PDP COVID-19 meninggal dunia
Baca juga: Kurva COVID-19 Sumsel samar-samar karena 2.280 orang masih uji swab
Selain itu kasus sembuh juga bertambah 15 orang menjadi total 297 orang, sedangkan kasus meninggal yang terlaporkan turut bertambah satu orang dari Palembang sehingga total kasus meninggal di Sumsel menjadi 42 kasus.
"Kami tidak bosan-bosan mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di wilayah masing-masing, memang tingkat kesembuhan COVID-19 tinggi namun janganlah dianggap remeh," tambahnya
Ia berharap proses masyarakat menuju hidup normal baru akan diimbangi dengan disiplin protokol kesehatan yang tinggi, sebab secara nasional Provinsi Sumsel berada pada peringkat tujuh terbanyak dan peringkat pertama kasus paling banyak di Pulau Sumatera.
"Kami minta imbauan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dipahami serta dilaksanakan dengan baik," kata Yusri.
Berita Terkait
Pertamina tambah sebanyak 19 ribu tabung LPG 3 kilogram di Lubuklinggau
Minggu, 24 Maret 2024 23:14 Wib
Polda Sumsel tutup 19 lokasi penyulingan ilegal di Muba
Kamis, 21 Maret 2024 18:54 Wib
BMKG deteksi 19 titik panas di Sumut
Selasa, 19 Maret 2024 15:09 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dewa 19 hibur warga Magelang
Selasa, 16 Januari 2024 7:15 Wib