London (ANTARA) - KBRI Sofia menggelar peragaan busana karya disainer Itang Yunaz, pergelaran tari, promosi kuliner, pameran foto dan promosi pariwisata, pada resepsi diplomatik untuk memperingati hari ulang tahun ke-74 Kemerdekaan RI dan 26 tahun hubungan diplomatik RI-Makedonia Utara yang diadakan di Skopje Philharmonic Orchestra.
Keterangan tertulis KBRI Sofia yang diterima pada Selasa menyebutkan pertunjukan tari berjudul Garba sebagai bagian dari acara tersebut yang diselenggarakan pada Senin, merupakan tari kreasi yang diciptakan Dubes RI Sofia, Sri Astar Rasjid, dengan koreografer dari Emo Dance, Solo.
Diawali dengan tembangan Jawa oleh Dubes Astari, tarian Bedoyo Kontemporer, dalam bentuk tari Langendrian, (menari sambil nembang) hanya diiringi tembangan, alat musik Kemenak dan Rebab. Garba bicara mengenai Womb atau Kandungan Ibu tempat pertama manusia diciptakan. juga kandungan Ibu Pertiwi, atau isi dunia (womb or soul of the world), kandungan dan jiwa bumi dan alam semesta.
Karya ini menghormati semua Ibu, nenek moyang, eyang kita, bumi dan ibu pertiwi menghargai dan mencintai lingkungan tempat kita lahir dan mati.Tarian ini disambut dengan meriah oleh para tamu undangan yang hadir mulai dari warga Indonesia, kalangan pemerintahan dan diplomatik.
Belum usai kekaguman penonton melihat pertunjukan tari Jawa untuk pertama kalidi Makedonia Utara, mereka disajikan koleksi baju-baju tradisional etnik yang terinspirasi dari Nusa Tenggara Timur. Model-model Makedonia Utara berhasil memukau pengunjung yang hadir.
Dalam sambutannya, Konsul Kehormatan RI untuk Skopje, Makedonia Utara, Sasko Kedev, menyatakan Makedonia Utara bisa belajar banyak dari negara besar Indonesia yang merupakan negara penting dalam kancah politik internasional.
Dubes Sri Astar Rasjid, menyatakan Makedonia adalah mitra Indonesia selama ini dan kerja sama dapat terus ditingkatkan di berbagai bidang terutama perdagangan dan ekonomi.
Secara umum acara ini mendapat sambutan yang meriah karena jarang ada pertunjukan budaya dan ekonomi kreatif indonesia di Makedonia. Warga indonesia yang hadir pun senang mengobati kerinduan kepada Tanah Air. Bahkan ibu Bertha, salah satu WNI asal medan berisiatif membuat tumpeng dengan berbagai masakan indonesia lainnya dihidangkan pada saat acara.
Acara promosi terpadu Indonesia di Skopje ini diharapkan semakin mempopulerkan Indonesia dan mendorong industri kreatif nasional di tingkat internasional.