Bupati mengutuk keras keributan di RSUD Rupit

id rsud rupit,rsud,rumah sakit,bupati muratara,muratara

Bupati mengutuk keras keributan di RSUD Rupit

Bupati Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Syarif Hidayat (baju putih) beserta jajarannya meninjau pelayanan kesehatan di RSUD Rupit, Senin (14/1/2019). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Bupati Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Syarif Hidayat mengaku geram dan mengutuk keras keributan yang terjadi di RSUD Rupit baru-baru ini.

"Apapun alasannya, terlepas dari siapa yang salah, tapi tindakan anarkis tidak dibenarkan," kata Bupati Syarif Hidayat saat memimpin apel di halaman RSUD Rupit, Senin.

Menurutnya, keributan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi kalau masyarakat menghadapi setiap masalah dengan dingin hati dan petugas rumah sakit bekerja secara profesional.

Dia menghimbau seluruh petugas kesehatan di RSUD Rupit untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat.

"Kedepan harus lebih baik, saya tidak mau lagi ada masyarakat yang mengatakan tidak puas atas pelayanan di rumah sakit ini," katanya.

Bupati juga berharap masyarakat dapat bersabar ketika berobat dan menghormati setiap prosedur pelayanan yang diberikan petugas kesehatan di RSUD Rupit.

"Setiap masalah tidak bisa diselesaikan dengan gontok-gontokan, semua ada jalan keluarnya, kalau kita ribut terus kapan daerah kita mau maju," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok warga yang merupakan keluarga pasien mengamuk di RSUD Rupit dan melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang dokter dan sopir ambulan.

Kericuhan terjadi lantaran keluarga pasien merasa menunggu terlalu lama dan menilai lambannya penanganan petugas rumah sakit, sehingga membuat mereka emosi.

Salah seorang keluarga pasien marah dan menggebrak meja tempat pendaftaran pasien, lalu menghampiri dan memukul seorang dokter yang tengah berjaga.

Kemarahan itu disusul oleh keluarga pasien lainnya yang langsung mengeluarkan senjata tajam jenis pisau dari pinggangnya sembari melontarkan kata-kata yang bernuansa ancaman.

Suasana ricuh sempat ditengahi oleh seorang sopir ambulan di RSUD Rupit yang mencoba melerai keributan dengan mengajak para keluarga pasien untuk bersabar.

Karena suasana terlalu tegang, sopir ambulan itu pun menjadi sasaran amukan keluarga pasien, hingga akhirnya para pelaku pergi meninggalkan RSUD Rupit.