Bulog Sumsel-Babel belum maksimal serap beras petani

id bulog,beras petani,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang,Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan,M Yusuf Salahuddin,Harga

Bulog Sumsel-Babel belum maksimal serap beras petani

Pekerja menyusun karung beras milik Bulog. (ANTARA Sumsel/Feny Selly)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung belum maksimal melakukan penyerapan beras hasil panen petani di dua provinsi tersebut pada 2018.

"Sepanjang tahun ini hanya bisa dilakukan penyerapan/pembelian 16 ribu ton beras petani atau di bawah target yang ditetapkan pemerintah 80 ribu ton," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung M Yusuf Salahuddin di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, belum maksimalnya penyerapan beras petani dipengaruhi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) di bawah harga pembelian pengumpul/pihak swasta.

Harga pembelian pemerintah ditetapkan Rp7.300 per kilogram, untuk mengimbangi harga pasaran pembelian beras sesuai instruksi pemerintah dinaikkan HPP menjadi Rp8.030/Kg namun belum bisa meningkatkan penyerapan beras petani sesuai target.

Dengan harga fleksibilitas Rp8.030 belum bisa meningkatkan penyerapan beras petani karena harga beras yang beredar berkisar Rp8.200 sampai Rp8.300/Kg, katanya.

Menurut dia, secara umum kondisi tersebut cukup baik, karena petani bisa menjual hasil panen dengan harga yang tinggi dan sesuai dengan fungsi Bulog mengamankan atau mencegah anjloknya harga hasil panen petani dan menstabilkan harga pangan di pasaran.

Petani sekarang ini dalam kondisi menikmati penjualan hasil panen dengan harga cukup baik, kondisi tersebut diharapkan bisa bertahan dan dikendalikan.

Harga jual beras di tingkat sentra produksi perlu dijaga dalam kondisi baik agar dapat memotivasi terus meningkatkan produksi, sedangkan harga di pasaran perlu diamankan agar tetap terjangkau masyarakat.

Sementara itu mengenai stok beras yang dimiliki Perum Bulog Divre Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung hingga kini cukup banyak sekitar 35 ribu ton bisa untuk memenuhi kebutuhan sampai delapan bulan ke depan, kata Yusuf.