Warga menangis saat membaca yasin di pinggir sungai

id Yasin,Baca yasin,Tenggelam di sungai,Anak tewas tenggelam,Sungai rawas,Muratara,Musi rawas utara,Viral

Warga menangis saat membaca yasin di pinggir sungai

Sejumlah warga Desa Kertasari, Kecamatan Karang Dapo, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, membaca surat yasin dan doa bersama di pinggir sungai Rawas guna mendoakan seorang anak yang dikabarkan tenggelam di desa tersebut agar segera ditemukan, Kamis (6/9) (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

....Ponakan saya itu tidak bisa berenang dan dia tidak pernah ke sini, baru pertama kali ini....
Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Warga Desa Kertasari, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, membaca surat yasin dan doa bersama di pinggir sungai sambil menangis.

Warga mendoakan agar seorang anak bernama Muhammad Zelo Alkantara yang dikabarkan tenggelam di sungai Rawas agar segera ditemukan, kata Kepala Desa Kertasari, Sundoyo, Kamis.

Dia mengatakan, anak dari Zulpazen dan Milda yang masih berusia 4 tahun itu diduga tenggelam di sungai saat dirinya bermain bersama teman-temannya di pinggiran sungai desa setempat.

Menurut bibi korban, Lina Rizki mengatakan sekitar pukul 11.00 WIB siang keponakannya itu turun dari rumah dan bermain bersama tiga orang temannya.

Setelah dua jam kemudian, teman-temannya memberitahukan kepada ayah korban bahwa bocah malang itu tenggelam di sungai.

Mendengar berita tersebut ayah korban sontak panik dan langsung meminta tolong dengan kerabat serta masyarakat desa lainnya untuk melakukan pencarian anaknya.

Padahal kata Lina Rizki, keponakannya yang masih duduk di bangku PAUD itu tidak bisa berenang dan sebelumnya tidak pernah bermain ke pinggiran sungai tempat dia dikabarkan tenggelam saat ini.

"Ponakan saya itu tidak bisa berenang dan dia tidak pernah ke sini, baru pertama kali ini," kata Lina Rizki saat dibincangi ANTARA News Sumsel di lokasi kejadian.

Sementara puluhan warga turun ke sungai untuk melakukan pencarian terhadap korban, dibantu tim reaksi cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat.

Namun hingga pukul 17.00 WIB sore, anak yang diduga tenggelam tersebut belum juga ditemukan, sedangkan warga masih melakukan pencarian dengan peralatan seadanya menggunakan jaring untuk menangkap ikan.