Rejang Lebong (ANTARA News Sumsel) - Tiga orang meninggal dunia saat mengikuti suluk atau zikir Tarekat Naqsabandiyah di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, atau bertambah dua orang.
Asri, petugas medis dari Dinas Kesehatan Rejang Lebong yang bertugas di klinik perguruan Tarekat Naqsabandiyah di Desa Suka Datang, Rabu (30/5), mengatakan kedua peserta suluk yang meninggal dunia di RSUD Curup tersebut adalah Umar Farruk (30) asal Way Kanan Lampung, dan Sumarno (56) yang berasal dari Belitang, OKU Timur, Sumatera Selatan.
"Kedua jamaah tersebut sebelumnya sempat dirujuk ke RSUD Curup karena sakit dan membutuhkan penanganan yang serius akibat penyakit gula darah dan lambung" katanya.
Sebelumnya peserta suluk Tarekat Naqsabandiyah yang meninggal dunia pada pelaksanaan suluk gelombang pertama ini adalah Katinem (53), warga Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Ketiga jenazah peserta suluk tersebut sudah diantar oleh pihak panitia pelaksana ke alamat masing-masing.
Sementara itu Wakil Ketua Umum pengurus Tarekat Naqsabandiyah Rejang Lebong M Eddy Rusman belum bisa dihubungi kendati sudah beberapa kali ditelepon.
Pelaksanaan suluk atau zikir bersama yang dilaksanakan oleh pengajian tassawuf Tarekat Naqsabandiyah Rejang Lebong tahap pertama ini dilakukan selama 10 hari Ramadhan atau pada 19-29 Mei 2018 dengan peserta sebanyak 486 orang yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.
Berita Terkait
Budayawan labukan upaya daftarkan kekayaan intelektual Tari Gending Sriwijaya
Jumat, 19 April 2024 16:48 Wib
Fernando Alonso isyaratkan pensiun setelah akhiri kontrak dengan Aston Martin
Jumat, 19 April 2024 16:47 Wib
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
Drama berbalas serang Israel-Iran dan skenario konflikberikutnya
Jumat, 19 April 2024 11:27 Wib
Halangi upaya keanggotaan penuh PBB, Palestina kecam veto AS
Jumat, 19 April 2024 11:13 Wib
Leverkusen lewati Juve jadi tim terlama yang tak terkalahkan
Jumat, 19 April 2024 11:09 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Iran: krisis berakhir jikaIsrael stop operasi militer di Palestina
Jumat, 19 April 2024 10:59 Wib