Jakarta (ANTRA News Sumsel) - Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Muhyiddin Junaidi mengatakan pemerintah Afghanistan memilih Indonesia sebagai mediator perdamaian negara tersebut karena dianggap netral.
"Wapres dan Menlu berkunjung ke kantor MUI menyampaikan hasil kunjungan ke Kabul beberapa waktu lalu. Indonesia secara resmi diminta pemerintah Afghanistan untuk menjadi juru damai," kata Ketua bidang Hubungan Luar Negeri MUI Muhyiddin di Jakarta, Selasa.
Di sela pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di MUI, dia menengarai keinginan Afghanistan menunjuk Indonesia sebagai mediator perdamaian karena dianggap negara yang netral, memiliki modal besar dan luas dalam menyelesaikan masalah konflik internal, termasuk di luar negeri.
Muhyiddin mengatakan Indonesia terbukti mampu membuat penyelesaian kasus Poso, Ambon dan Aceh yang dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Afghanistan sudah menjajaki dengan Mesir, Arab Saudi, Qatar dan lainnya untuk ikut mendamaikan internalnya. Tapi mereka memilih Indonesia karena dinilai tidak memiliki kepentingan politik, ekonomi. Kalau yang mengadakan itu Pakistan, Amerika Serikat, Rusia tentu mereka tidak mau karena ada kepentingan," kata dia.
Adapun upaya untuk perdamaian Afghanistan itu akan dilakukan dengan pertemuan ulama tiga negara yaitu dari Indonesia, Afghanistan dan Pakistan. Pertemuan akan dilakukan di Bogor pada Maret 2018.
Namun Muhyiddin belum dapat memastikan tanggal pelaksanaan halaqah itu, karena masih menunggu kesediaan ulama Afghanistan dari kalangan Taliban.
Sebelumnya, pertemuan ulama itu akan diadakan pada 15 Maret tetapi harus ditunda dengan pertimbangan memasukkan ulama Taliban yang sebelumnya tidak ada di daftar undangan.
"Total ada 45 ulama tiga negara, masing-masing 15 yaitu dari Indonesia, Afghanistan dan Pakistan," kata dia.
Dia mengatakan keikutsertaan Pakistan sangat penting karena di negara itu terdapat sejumlah ulama Taliban yang juga orang Afghanistan. Maka, Pakistan memiliki arti penting dalam upaya perdamaian di Afghanistan.
(T.A061/D. Purnamawati)
Berita Terkait
UMNO tarik dukungan ke Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin
Kamis, 8 Juli 2021 9:02 Wib
PM Malaysia Muhyiddin telepon Presiden Jokowi perbincangkan situasi Palestina
Sabtu, 15 Mei 2021 20:51 Wib
PM Malaysia menyeru hentikan pembunuhan, kekerasan di Myanmar
Minggu, 25 April 2021 2:22 Wib
Mantan PM Malaysia Mahathir dikeluarkan dari Partai Bersatu
Kamis, 28 Mei 2020 21:17 Wib
PM Malaysia Muhyidin Yassin jalani karantina 14 hari
Jumat, 22 Mei 2020 19:19 Wib
Ketua Parlemen setujui pengajuan mosi tidak percaya terhadap PM Malaysia
Jumat, 8 Mei 2020 23:25 Wib
PM Malaysia Muhyiddin tak terima disebut pengkhianat
Selasa, 3 Maret 2020 9:15 Wib
Muhyiddin Yassin diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia
Minggu, 1 Maret 2020 13:51 Wib