Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Transformasi digital di Indonesia dinilai harus didukung pengembangan teknologi pita lebar (broadband) dan strategi investasi yang tepat sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.
"Dengan strategi digitalisasi (high-digitalizaffon scenario), Indonesia diproyeksikan bisa mendapatkan tambahan pertumbuhan PDB sebesar 1,8 persen pada tahun 2025, dari rata-rata pertumbuhan ekonomi saat ini sebesar 5 persen," kata Executive Product Manager Huawei Indonesia, Arri Marsenaldi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu.
Menurut Arri, peningkatan investasi infrastruktur digital yang berkelanjutan terutama dalam pita lebar dan adopsi teknologi "cloud" merupakan aspek penting untuk memaksimalkan perkembangan industri secara sehat.
Merujuk laporan bertajuk Digital Spillover 2017 yang dirilis Huawei dan Oxford Economics, bahwa tahun 2025, pemakaian intemet untuk kegiatan usaha diprediksi tumbuh pesat di berbagai sektor industri. Saat itu pula, ekonomi digital tumbuh dan berkontribusi hingga 24,3 persen terhadap PDB dunia.
Teknologi digital yang sedianya hanya berperan sebagai pendukung kini semakin berkembang dan mengambil peran strategis dalam proses pengambilan keputusan.
Evolusi ini akan menjadi faktor utama untuk peningkatan kualitas dan efisiensi suatu perusahaan.
Arri menjelaskan, Indonesia saat ini sedang memasuki fase awal transformasi digital, yang diukur dari masih rendahnya tingkat adopsi cloud dalam ekosistem digital.
Laporan Huawei Global Connectivity Index 2017 menyebutkan bahwa pemerintah dan sektor swasta di suatu negara dapat mengoptimalkan potensi kemampuan Big Data dan IOT secara penuh, bila tingkat adopsi "cloud"-nya sudah lebih 3 persen dari total investasi IT.
Untuk itu tambah Arri, sejalan dengan tajamnya angka penetrasi 4G dan peningkatan daya beli masyarakat untuk produk fixed dan mobile broadband, pemerintah Indonesia harus bisa mengoptimalkan tujuan Rencana Pita Lebar (RPI 2014-2019).
"Optimalisasi RPI meliputi pengembangan dan peningkatan infrastruktur pita lebar di wilayah pedesaan, jaringan e-government, serta pusat data pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut lagi Arri menjelaskan meskipun banyak pelaku industri di Indonesia yang memiliki keinginan untuk melakukan transformasi digital, namun ekosistem bisnis mereka tidak dibekali kemampuan yang memadai dalam menentukan strategi yang tepat untuk tetap kompetitif di era +lntelligence.
Ia pun menekankan bahwa transformasi digital yang efektif membutuhkan strategi yang cerdas serta keterlibatan berbagai pemangku kepentingan yang mencakup pemerintah, swasta, dan masyarakat.
"Bagi Pemerintah, kebijakan dan inisiatif terkait transformasi digital merupakan aspek penting untuk memaksimalkan perkembangan industri secara sehat. Sementara, sektor swasta perlu melakukan investasi dalam pemenuhan sumber daya baru yang kompetitif guna menduduki posisi puncak di era +lntelligence," katanya.
Ditanya soal peran Huawei sebagai pihak swasta dalam ekonomi digital di Indonesia, Arri menuturkan, bahwa Huawei telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan terkemuka dunia terus menjajaki dan mengembangkan praktik terbaik dalam hal transformasi digital.
(T.R017/Subagyo)
Berita Terkait
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkot harapkan percepatan reforma agraria di Kota Palembang
Senin, 22 April 2024 16:31 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Analis: Konflik Iran-Israel berpotensi ganggu pertumbuhan ekonomi RI
Kamis, 18 April 2024 13:10 Wib
Pj Gubernur Sumsel luncurkan website Posko Ekonomi Kota Prabumulih
Minggu, 24 Maret 2024 14:35 Wib
Pemkab OKI hadirkan inovasi upaya pengendalian inflasi
Kamis, 21 Maret 2024 21:05 Wib
Program kebijakan ekonomi jadi sebagian paparan kinerja Pj Bupati Muara Enim di Kemendagri
Selasa, 19 Maret 2024 20:33 Wib
Diskusi TSC tekankan belanja bijak, rantai distribusi hingga diversifikasi pangan
Senin, 18 Maret 2024 7:23 Wib