KONI Sumsel siapkan program pembinaan jangka panjang

id koni sumsel siap program, program jangka panjang, program sriwijaya 2020, atlet, pon, pengprov

KONI Sumsel siapkan program pembinaan jangka panjang

Dokumentasi - Pelari Sumatera Selatan Sri Maya menerima pengalungan medali setelah finis terdepan pada nomor lari 400 meter Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional XIII di Yogyakarta pada 2013 (Dok. Humas KONI Sumsel/2013)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia  Sumatera Selatan menyiapkan program pembinaan atlet jangka panjang untuk mencetak atlet berstandar nasional.

Sekretaris Umum KONI Sumsel Ahmad Taqwa di Palembang, Rabu, mengatakan, atlet-atlet muda ini akan direkrut dari Pekan Olahraga Provinsi.

"Ada perubahan mendasar pada Porprov kali ini, jika sebelumnya tidak ada pembatasan usia, kali ini harus maksimal 21 tahun. Nanti para pemenangnya akan dimasukkan dalam program jangka panjang," kata dia.

Ia mengatakan KONI Sumsel juga mendorong pengurus provinsi cabang olahraga untuk aktif membina atlet muda.

Pembinaan atlet muda ini menjadi kebutuhan Sumsel karena didapati kenyataan bahwa sejumlah cabang olahraga terbilang gagal dalam regenerasi atlet.

"Pembinaan atlet itu harus dilakukan berkesinambungan dan berjenjang. Jika pemprov cabang olahraga berhenti membina atlet muda maka secara otomatis tidak akan lahir atlet berprestasi," kata dia.

Meski enggan menunjuk cabang olahraga mana yang terbilang vakum dalam membina atlet, tapi ia menegaskan bahwa tugas membina atlet muda itu berada di tangan pemprov. Sementara KONI membina setelah atlet tersebut berprestasi.

Khusus untuk atlet berprestasi itu KONI Sumsel telah merancang program "Sriwijaya 2020" untuk mencapai target masuk 10 besar pada PON di Papua XX tahun 2020.

Program ini mengantikan program sebelumnya Sriwijaya Gemilang yang resmi berakhir seusai PON Jawa Barat/2016.

"Terdapat sejumlah perbedaan jika dibandingkan program lama. Kali ini, program lebih terarah dan tepat sasaran karena sifatnya jangka panjang," kata dia.

Sumsel pada PON Jabar/2016 gagal menembus target 10 besar setelah finis diperingkat 21 dari 34 provinsi peserta.