Sumsel siapkan 120 atlet hadapi PON XX di Papua

id koni sumsel,program sriwijaya 2020,pon,pembinaan atlet,atlet pon,tes fisik

Sumsel siapkan 120 atlet hadapi PON XX di Papua

Arsip - Atlet Sumsel jalani tes fisik (ANTARA News Sumsel/13/Dolly Rosana)

Palembang  (ANTARA News Sumsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menjalankan program pembinaan atlet berprestasi "Sriwijaya 2020" untuk menembus peringkat 10 besar pada Pekan Olahraga Nasional XX di Papua tahun 2020.

Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sumsel Syamsuramel di Palembang, Kamis, mengatakan, sebanyak 120 atlet dibina secara intensif sejak awal tahun 2018 dalam pemusatan latihan di cabang olahraga masing-masing.

"Untuk tahap awal, peserta program sudah menjalani rangkaian tes fisik. Tes ini wajib untuk seluruh atlet, baik tingkat utama, madya, pratama dan potensial," kata dia.

Ia mengatakan dalam program ini, progres atlet akan terus dipantau dengan prestasi sebagai indikator dan parameternya.

"Tetap ada program sistem promosi dan degradasi. Tapi, sifatnya tidak langsung. Kami tetap memberikan kesempatan, setidaknya satu kali di Kejurnas," kata dia.

Ia menjelaskan, KONI Sumsel membagi dalam beberapa kelompok agar progam tepat sasaran. Untuk atlet utama yakni mereka yang setidaknya memperoleh medali emas dalam ajang setingkat Kejuaraan Nasional. Sedangkan peraih medali Perak masuk kategori madya, dan medali perunggu masuk kategori pratama.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini KONI Sumsel juga menambah satu kategori yakni atlet potensial, atlet peraih medali emas di turnamen terbuka level nasional, tetapi belum mendapat medali pada level Kejurnas.

Ia mengatakan KONI Sumsel merancang program pembinaan atlet berprestasi yang baru menggantikan program Sriwijaya Gemilang untuk mencapai target masuk 10 besar pada PON di Papua XX tahun 2020.

Program ini akan mengadopsi sistem promosi dan degradasi program lama, tapi Ramel mengklaim bahwa sistem ini akan dijalankan dengan lebih manusiawi.

Atlet yang gagal mempertahankan prestasi akan diberikan kesempatan hingga dua kali Kejuaraan Nasional, dan jika pun diturunkan akan diturunkan secara bertahap dari utama-madya-pratama-potensial.

"Harapannya dengan sistem ini, maka atlet akan tetap termotivasi untuk berprestasi. Tidak serta merta jika gagal akan langsung dikeluarkan," kata dia.

Untuk itu, KONI Sumsel tetap memantau atlet-atlet berprestasi yang terjaring dari ajang Kejurnas pada 2017 untuk dimasukkan dalam program pembinaan ini.

"Target sudah dicanangkan bahwa pada PON Papua menembus 10 besar. Jika program ini dijalankan dengan serius, saya optimistis bakal tercapai," kata Syamsuramel.

Sumsel pada PON Jabar/2016 gagal menembus target 10 besar setelah finis pada peringkat 21 dari 34 provinsi peserta.