Alex Noerdin: Lima kejuaraan dunia digelar di JSC 2019

id Alex Noerdin,kejuaraan dunia di Sumsel,berita sumsel,berita palembang,Jakabaring Sport City,pertandingan olahraga,program Sriwijaya 2020,Asian Games 2

Alex Noerdin: Lima kejuaraan dunia digelar di JSC 2019

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengunjungi Wisma Atlet Palembang. (ANTARA News Sumsel/Dolly Rosana/I016/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan pada tahun 2019 nanti ada lima kejuaraan dunia akan digelar di kawasan komplek Jakabaring Sport City, Palembang.

Lima kejuaraan dunia itu dayung, panjat tebing, sepak takraw, boling, voli pantai dan satu kejuaraan Asia Fasifik menembak bisa bertambah lagi, kata Alex Noerdin saat ditanya mengenai kegiatan di JSC setelah sukses penyelenggaraan Asian Games di Palembang, Senin.

Menurut dia, pada tahun 2019 nanti agenda di Jakabaring Sport City penuh dan pada tahun 2020 ada MotoGP In Shaa Allah.

Ia menyatakan, Sumatera Selatan sudah mempunyai arena pertandingan olahraga yang membuat negara lain iri.

"Kita ada politeknik olahraga, segera dilanjutkan setelah nanti dengan memanfaatkan 20 venue berstandar internasional akan lahir atlet-atlet dari Jakabaring," ujarnya.

Jadi, lanjutnya, opsinya itu 3,4 tahun lagi atlet-atlet Indonesia yang berprestasi internasional sebagian besar berasal dari Jakabaring.

Ia menuturkan, terkait dengan pembinaan atlet, telah dilakukan program pembinaan jangka panjang dan saat ini bermunculan 65 persen atlet muda Sumatera Selatan.

"Mereka ini terkonsentrasi pada program Sriwijaya 2020, atlet Sumsel yang berlaga di ajang Asian Games 2018 ini ada sebanyak 16 atlet dari 10 cabang olahraga dan ada atlet yang mendapatkan medali emas atas nama Inayah yaitu atlet Musi Banyuasin dari cabor panjang tebing dan ada lagi atas nama Abas Akbar menjadi pelatih nasional cabang olahraga pencak silat yang pada Asian Games 2018 ini mendapat sembilan medali emas," jelasnya.

Ia juga menambahkan, kalau di JSC setelah Asian Games sekarang ini dilakukan pembersihan dan harus diopname, karena barang-barang itu sebagian bantuan dari pusat belum dihibahkan.

"Proses administrasinya belum selesai, karena itu jangan sampai ada yang hilang, katanya.