TN Komodo segitiga terumbu karang terindah dunia

id taman nasional komodo, teumbu karang, Marius Ardu Jelamu, keanekaragaman hayati laut

TN Komodo segitiga terumbu karang terindah dunia

Ilustrasi terumbu karang. (ANTARA)

Kupang (Antarasumsel.com) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan, berbagai hasil penelitian menunjukkan Taman Nasional Komodo merupakan jantung segitiga terumbu karang dengan keanekaragaman hayati laut paling kaya di dunia.

Taman Nasional Komodo  merupakan jantung segitiga terumbu karang dengan keanekaragaman hayati laut paling kaya di dunia," katanya di Kupang, Sabtu.

Oleh karena itu wilayah perairan di sekitar Pulau Komodo dan Labuan Bajo terpilih sebagai wilayah penyelaman terbaik kedua di dunia setelah Raja Ampat.

Menurutnya, penobatan itu berdasar penilaian dari Televisi Amerika Serikat, CNN. "Penghargaan ini membuat Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai Barat berusaha untuk memaksimalkan lagi potensi wisata di wilayahnya.

"Jadi kita di Indonesia memiliki dua brending khusus untuk snorkel yaitu Raja Ampat dan Labuan Bajo. Walaupun Labuan Bajo itu berada di Flores Barat, namun kedatangan wisatawan tidak hanya di Labuan Bajo dan sekitarnya tetapi juga mengelilingi seluruh NTT. Ini tentu saja memacu kita untuk mengembangkan pariwisata," katanya.

Ia menjelaskan, khusus untuk Taman Nasional Komodo memiliki sejumlah titik penyelaman yang tersebar di Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca dengan karakteristiknya masing-masing.

Karena itu, katanya wajar saja apabila sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menahan semua pembangunan di kawasan Pulau Komodo sebagai bagian dari program pengembangan Labuan Bajo, Flores, yang masuk 10 destinasi wisata prioritas.

Kebijakan itu tepat, karena dari waktu ke waktu tingkat pengamanan dan kelestarian lingkungan di sekitar Pulau Komodo itu kian terancam akibat aktivitas manusia maupun bencana alam sehingga perlu tindakan 'conserve' (lindungi).

"Sebagian wilayah Pulau Komodo yang strategis namun terancam dari abrasi dan kerusaskan lingkungan lainnya akan kami tahan dari pembangunan apa pun," katanya.

Dalam artian pembangunan di kawasan wisata harus dijaga agar  tetap mempertimbangkan aspek lingkungan. Pasalnya, pembangunan di kawasan wisata dikhawatirkan mengancam kelangsungan hidup komodo yang menjadi daya tarik utama wisata.

"Selain perairan Komodo Labuan Bajo, juga perairan di Pulau Alor. Di sana memiliki 50 titik menyelam yang tersebar sampai ke Pulau Pantar, karena keindahan terumbu karang dan aneka hayati dalam laut lainnya," demikian Ardu Jelamu.