Jakarta, (ANTARA Sumsel) - Angka kejadian penyakit akibat rokok lebih banyak terdapat pada kelompok perokok pasif daripada perokok aktif, kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr HI Oetama Marsis.
"Perempuan yang tidak merokok tetap berpotensi terkena dampak negatif rokok sebagai perokok pasif," kata Marsis dalam Seminar "Rokok Ancaman Generasi Emas 2045" di Jakarta, Rabu.
Marsis mengatakan perempuan berpotensi mengalami gangguan kehamilan dan janin karena perilaku merokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif. Rokok pada perempuan hamil akan berdampak pada ibu dan janin, serta menjadi salah satu penyebab kematian bayi.
Menurut Marsis, ibu hamil yang merokok dapat mengalami solusio plasenta, plasenta previa, abortus spontan, peningkatan risiko kehamilan ektopik terganggu, ketuban pecah dini, pertumbuhan janin terhambat, berat bayi lahir ringan, persalinan prematur dan lahir mati.
Sedangkan perempuan tidak hamil yang merokok dapat mengalami infertilitas, menopause dini dan osteoporosis.
Karena itu, perlu ada intervensi yang jelas untuk melindungi calon generasi penerus bangsa, termasuk yang masih di dalam kandungan, dari dampak negatif rokok.
"Untuk mengatasi adiksi rokok dan dampak negatif yang ditimbulkan perlu upaya intervensi melalui lembaga legislatif dan eksekutif," tuturnya.
Marsis menjadi salah satu pembicara dalam Seminar "Rokok Ancaman Generasi Emas 2045" yang diadakan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau.
Selain Marsis, pembicara lainnya adalah Ketua Tobacco Control Support Center Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI) dr Kartono Mohamad, Ketua Badan Khusus Pengendalian Tembakau IAKMI dr Widyastuti Soerojo dan Wakil Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia Abdillah Ahsan.
Sebagai pembicara kunci adalah guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Jakarta Prof Emil Salim.
Berita Terkait
Berhenti merokok di momen Ramadhan, ini tipsnya
Sabtu, 23 Maret 2024 23:43 Wib
Pakar sebut vape tidak benar-benar membuat seseorang berhenti merokok
Kamis, 7 Maret 2024 10:34 Wib
Ahli: Rokok elektrik maupun rokok sama-sama miliki risiko kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 14:32 Wib
Dokter: Perokok pasif miliki 4 kali lipat risiko terkena kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 13:39 Wib
Rokok elektrik tidak penuhi syarat untuk modalitas berhenti merokok
Selasa, 9 Januari 2024 15:45 Wib
Pemerintah tetapkan Pajak Rokok Elektrik berlaku mulai 1 Januari2024
Sabtu, 30 Desember 2023 15:51 Wib
Tiga bahan berbahaya rokok elektrik dan efek buruk pada kesehatan
Kamis, 28 Desember 2023 12:20 Wib
Adinkes: PP yang atur tentang rokok eceran bisa batasi perokok pemula
Senin, 18 Desember 2023 21:05 Wib