Dinkes catat penderita DBD capai 170 orang

id dbd, penderita dbd

Dinkes catat penderita DBD capai 170 orang

Penderita dbd (FOTO Antara) (FOTO Antara)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, mencatat pnderita demam berdarah dengue yang dirawat di beberapa rumah sakit wilayah itu mencapai 170 orang.

Jumlah pasien penderita Demam Berdara Dengue (DBD) terus bertambah, sehingga Kota Lubuklinggau ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kata Kepala Dinas Kesehatans (Dinkes) Kota Lubuklinggau, Nawawi Akib, Jumat.

Ia menjelaskan, selama Januari 2016 jumlah warga meninggal dunia akibat serangan DBD mencapai tiga orang dan penderitanya mencapai ratusan orang.

Pasien DBD dirawat di Rumah sakit Siti Aisyah saja hingga saat ini tercatat 95 orang, terdiri atas warga Lubuklinggau 56 orang, 34 warga Musirawas, sisanya warga Kabupaten Musirawas Utara dan Kabupaten Empat Lawang.

Jumlah penderita DBD itu berdasarkan data dari seluruh rumah sakit, sembilan Puskesmas tersebar dalam delapan kecamatan wilayah Lubuklinggau.

Rumah sakit yang merawat penderita DBD itu selain Rs Siti Aisyah, juga RS AR Bunda, RS DKT, Rs dr Sobirin dan Puskesmas.

Untuk menekan jumlah penderita DBD di wilayah itu sudah dilakukan pengasapan (Pogging) di sepuluh titik rawan sarang nyamuk, selain itu sistem pogging ada yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan dan ada juga melibatkan masyarakat setempat, ujarnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Lubuklinggau Yeti mengatakan selain melakukan pogging, juga melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

"Kami mengajak masyarakat dan sekolah-sekolah untuk membasmi sarang nyamuk, untuk mengurangi bibit nyamuk terlebih pada musim penghujan sekarang ini," katanya.

Ia mencatat, ada 24 kelurahan di Lubuklinggau masuk daerah endemis malaria, karena banyak terdapat genangan air.

Daerah itu ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) endemis malaria karena selama Januari 2016 tercata tiga orang meninggal dunia dan jumlah penderitanya terus meningkat, ujarnya.

Direktur RS Siti Aisyah Mast Idris menjelaskan pihaknya memprioritaskan menangani penderita DBD, disamping melayani pasien lainnya.

"Kita sudah menyiapkan ruang tanggap darurat sebagai tempat khusus perawatan sementara, dua ruangan dengan dilengkapi sepuluh fasilitas tempat tidur semuanya penuh tapi tetap dilayani secara maksimal," ujarnya.

Anggota DPRD Kota Lubuklinggau Rodi Wijaya mengharapkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas gencar melakukan sosialisasi kebersihan lingkungan kepada masyarakat.

Pemerintah selalu siap menghadapi KLB DBD tersebut, karena salah satu musibah wabah yang secepatnya dilakukan penanganan khusus, katanya.