Fakultas teknik pertambangan Unsri banyak diminati

id unsri, penerimaan mahasiswa unsri.

Fakultas teknik pertambangan Unsri banyak diminati

Universitas Sriwijaya (Antarasumsel.com/Grafis)



Palembang (ANTARA Sumsel) - Perkembangan industri mineral di Indonesia, ternyata banyak menarik minat penerimaan calon mahasiswa fakultas jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya dalam beberapa tahun terakhir.

"Selain Fakultas Kedokteran, jurusan yang paling diminati saat ini yakni Teknik Pertambangan berdasarkan pengalaman pendaftaran Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SMNPTN) kira-kira lima tahun terakhir," kata Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Unsri Zulkifli Dahlan.

Ia mengemukakan, perkembangan industri bahan tambang terutama batu bara menjadi salah satu pemicu tingginya minat lulusan Sekolah Menengah Atas memilih Jurusan Teknik Pertambangan.

Peluang kerja yang cukup menjanjikan dibarengi dengan tingkat kesejahteraan terbilang tinggi bagi karyawan perusahaan tambang, juga turut melatari pilihan para lulusan itu.

Keadaan ini, menurutnya, berbeda dengan era awal tahun 90-an karena sebagian besar lulusan lebih tertarik menimba ilmu pada jurusan Teknik Sipil dan Teknik Mesin, kemudian bergeser ke Teknik Elektro pada akhir tahun 90-an.

"Pada pertengahan era tahun 2000, bisa dikatakan Teknik Pertambangan menjadi yang terfavorit setelah kedokteran. Trennya sepertinya masih akan sama, karena industri pertambangan tidak hanya berkembang di Sumsel, tapi juga di Kalimatan dan Papua," katanya.

Selain itu, perguruan tinggi negeri yang memiliki jurusan Teknik Pertambangan ini terbilang tidak banyak di Indonesia, sehingga peminat pun berdatangan dari berbagai provinsi.

"Di Indonesia, Unsri menjadi salah satu pilihan mengingat yang memiliki jurusan Teknik Pertambangan ini sangat jarang. Pada umumnya hanya perguruan tinggi negeri saja, itupun di Jawa," ujarnya.

Ia menambahkan, Unsri memberikan kesempatan kepada lulusan SMA untuk memilih jurusan Teknik Pertambangan melalui tiga kesempatan yakni jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), serta jalur mandiri atau Ujian Saringan Masuk.

"Setiap kesempatan memiliki kuota yang berbeda-beda, untuk SNMPTN mendapatkan 50 persen dari total mahasiswa pertambangan yang akan diterima, SBMPTN hanya 30 persen, dan jalur mandiri hanya 20 persen," katanya.

SBMPTN tahun 2013 merupakan ujian tertulis yang akan diikuti 62 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia pada 18-19 Juni 2013.

Unsri merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengikuti SBMPTN 2013 dengan memberikan kuota sebesar 30 persen dari total jumlah mahasiswa baru yakni sebanyak 1.920 kursi.

Sementara, untuk SNMPTN tercatat sebanyak 3.200 kursi yang disediakan atau 50 persen dari total jumlah mahasiswa baru, disusul jalur mandiri yang hanya 20 persen atau 1.280 kursi.