Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan menangani sebanyak 23.222 kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang masyarakat di wilayah itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto di Baturaja, Selasa, mengatakan bahwa berdasarkan data selama Januari-September 2024 tercatat sebanyak 23.222 kasus ISPA di wilayah setempat.
"Sedangkan jumlah kasus ISPA pada periode yang sama di tahun 2023 tercatat sebanyak 12.322 kasus," katanya.
Dia menjelaskan penderita ISPA ini menyerang semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa dan lansia, namun tidak terdapat pasien yang meninggal dunia.
Andi menjelaskan infeksi saluran pernapasan akut atau lebih dikenal dengan ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernafasan tepatnya di bagian atas.
Bagian saluran pernapasan atas yang dapat terkena virus penyakit ini meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.
Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa dialami oleh semua kalangan, khususnya para lansia dan anak-anak apalagi saat musim kemarau karena banyak debu beterbangan yang memicu ISPA mudah menyebar luas.
Penyakit ini hampir mirip dengan virus corona yang menimbulkan peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga ke paru-paru sehingga harus diwaspadai oleh masyarakat.
Sebagai upaya pencegahan, Andi mengimbau masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta selalu menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih.
Masyarakat juga diminta menggunakan masker karena masih menjadi cara yang efektif agar terhindar dari penyebaran ISPA, terutama saat musim kemarau.
"Saat musim kemarau banyak debu bertebaran yang rentan menyebabkan gangguan pada pernafasan," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto di Baturaja, Selasa, mengatakan bahwa berdasarkan data selama Januari-September 2024 tercatat sebanyak 23.222 kasus ISPA di wilayah setempat.
"Sedangkan jumlah kasus ISPA pada periode yang sama di tahun 2023 tercatat sebanyak 12.322 kasus," katanya.
Dia menjelaskan penderita ISPA ini menyerang semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa dan lansia, namun tidak terdapat pasien yang meninggal dunia.
Andi menjelaskan infeksi saluran pernapasan akut atau lebih dikenal dengan ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernafasan tepatnya di bagian atas.
Bagian saluran pernapasan atas yang dapat terkena virus penyakit ini meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.
Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa dialami oleh semua kalangan, khususnya para lansia dan anak-anak apalagi saat musim kemarau karena banyak debu beterbangan yang memicu ISPA mudah menyebar luas.
Penyakit ini hampir mirip dengan virus corona yang menimbulkan peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga ke paru-paru sehingga harus diwaspadai oleh masyarakat.
Sebagai upaya pencegahan, Andi mengimbau masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta selalu menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih.
Masyarakat juga diminta menggunakan masker karena masih menjadi cara yang efektif agar terhindar dari penyebaran ISPA, terutama saat musim kemarau.
"Saat musim kemarau banyak debu bertebaran yang rentan menyebabkan gangguan pada pernafasan," ujarnya.