Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menemukan sebanyak 300 titik panas di wilayah itu sepanjang bulan Agustus 2024.
“Dalam dua hari terakhir titik panas di Sumsel mengalami kenaikan, pada Senin (12/8) ditemukan sebanyak 48 titik panas dan Selasa (14/8) 51 titik panas. Sehingga, pada sepanjang Agustus sebanyak 300 titik panas,” kata Kepala Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan sepanjang bulan Agustus 2024, jumlah titik panas terbanyak itu di Kabupaten Muara Enim 87 titik panas, Musi Banyuasin 82 titik panas, Banyuasin 25 titik panas, Musi Rawas 22 titik panas, Musi Rawas Utara 21 titik panas, dan Ogan Komering Ilir (OKI) 20 titik panas. Sedangkan, untuk daerah lain masih di bawah angka tersebut.
"Namun, terdapat lima daerah belum terdeteksi titik panas, yaitu Kota Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, Prabumulih, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan," jelasnya.
BPBD Sumsel juga mencatat sepanjang Tahun 2024, jumlah titik panas telah mencapai 1.270 titik. Jumlah titik panas tertinggi itu terjadi pada Juli yang mencapai 530 titik.
“Untuk sebaran wilayah itu terjadi di Musi Banyuasin 295 titik panas, Muara Enim 233 titik panas, Musi Rawas 155 titik panas, dan Musi Rawas Utara 118 titik panas, dan wilayah lain masih di bawah angka 100 titik. Namun, Kota Pagaralam masih belum ditemukan titik panas,” kata Sudirman.
Sementara itu, Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Veronica Sinta Andayani menambahkan rendahnya potensi hujan sepekan ke depan akan membuat hotspot naik.
"Korelasinya seperti itu, maka apabila ada hal yang memicu hotspot dan terjadi karhutla, akan membuat titik panas naik. Faktor kecepatan angin juga naik, cenderung membuat karhutla sulit dipadamkan," kata dia.
“Dalam dua hari terakhir titik panas di Sumsel mengalami kenaikan, pada Senin (12/8) ditemukan sebanyak 48 titik panas dan Selasa (14/8) 51 titik panas. Sehingga, pada sepanjang Agustus sebanyak 300 titik panas,” kata Kepala Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan sepanjang bulan Agustus 2024, jumlah titik panas terbanyak itu di Kabupaten Muara Enim 87 titik panas, Musi Banyuasin 82 titik panas, Banyuasin 25 titik panas, Musi Rawas 22 titik panas, Musi Rawas Utara 21 titik panas, dan Ogan Komering Ilir (OKI) 20 titik panas. Sedangkan, untuk daerah lain masih di bawah angka tersebut.
"Namun, terdapat lima daerah belum terdeteksi titik panas, yaitu Kota Palembang, Pagar Alam, Lubuklinggau, Prabumulih, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan," jelasnya.
BPBD Sumsel juga mencatat sepanjang Tahun 2024, jumlah titik panas telah mencapai 1.270 titik. Jumlah titik panas tertinggi itu terjadi pada Juli yang mencapai 530 titik.
“Untuk sebaran wilayah itu terjadi di Musi Banyuasin 295 titik panas, Muara Enim 233 titik panas, Musi Rawas 155 titik panas, dan Musi Rawas Utara 118 titik panas, dan wilayah lain masih di bawah angka 100 titik. Namun, Kota Pagaralam masih belum ditemukan titik panas,” kata Sudirman.
Sementara itu, Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Veronica Sinta Andayani menambahkan rendahnya potensi hujan sepekan ke depan akan membuat hotspot naik.
"Korelasinya seperti itu, maka apabila ada hal yang memicu hotspot dan terjadi karhutla, akan membuat titik panas naik. Faktor kecepatan angin juga naik, cenderung membuat karhutla sulit dipadamkan," kata dia.