Palembang (ANTARA) - PT Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) Sumatera Selatan menyalurkan kredit senilai Rp168 miliar sepanjang tahun 2023.
Direktur Utama PT BPR Sumatera Selatan Hendera usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Palembang, Selasa, mengatakan jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 27,9 persen apabila dibandingkan dengan Tahun 2022 senilai Rp131 miliar.
“Penyaluran kredit juga naik mencapai Rp168 miliar pada tahun 2023 dengan total 1.155 nasabah,” katanya.
Ia menjelaskan kenaikan juga diikuti dengan meningkatnya berbagai instrumen lain, seperti total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tercatat Rp95,2 miliar sedangkan pada tahun 2022 senilai Rp91,6 miliar
Kemudian aset yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen atau mencapai Rp212 miliar. Namun, semua komponen cukup positif seperti modal inti, retained on asset, beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO), serta non performing loan (NPL).
“Untuk target penyaluran kredit pada tahun 2024 ini, kami menargetkan angka sebesar Rp120 miliar,” jelasnya.
Selain itu, BPR Sumsel mencatat total laba bersih pada tahun 2023 senilai Rp2,9 miliar atau lebih kecil dibandingkan pada Tahun 2022 senilai Rp4 miliar.
Seharusnya total laba bruto perseroan mencapai Rp5,5 miliar. Akan tetapi, dana senilai Rp2,5 miliar dari total tersebut dicadangkan guna menutupi kredit macet yang sebelumnya.
“Kredit macet setiap korporasi atau lembaga keuangan pasti ada, yang pasti kami tagih kalau ada agunan kami akan melakukan lelang sesuai aturan yang berlaku,” kata Hendera.
Direktur Utama PT BPR Sumatera Selatan Hendera usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Palembang, Selasa, mengatakan jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 27,9 persen apabila dibandingkan dengan Tahun 2022 senilai Rp131 miliar.
“Penyaluran kredit juga naik mencapai Rp168 miliar pada tahun 2023 dengan total 1.155 nasabah,” katanya.
Ia menjelaskan kenaikan juga diikuti dengan meningkatnya berbagai instrumen lain, seperti total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tercatat Rp95,2 miliar sedangkan pada tahun 2022 senilai Rp91,6 miliar
Kemudian aset yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,2 persen atau mencapai Rp212 miliar. Namun, semua komponen cukup positif seperti modal inti, retained on asset, beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO), serta non performing loan (NPL).
“Untuk target penyaluran kredit pada tahun 2024 ini, kami menargetkan angka sebesar Rp120 miliar,” jelasnya.
Selain itu, BPR Sumsel mencatat total laba bersih pada tahun 2023 senilai Rp2,9 miliar atau lebih kecil dibandingkan pada Tahun 2022 senilai Rp4 miliar.
Seharusnya total laba bruto perseroan mencapai Rp5,5 miliar. Akan tetapi, dana senilai Rp2,5 miliar dari total tersebut dicadangkan guna menutupi kredit macet yang sebelumnya.
“Kredit macet setiap korporasi atau lembaga keuangan pasti ada, yang pasti kami tagih kalau ada agunan kami akan melakukan lelang sesuai aturan yang berlaku,” kata Hendera.