Martapura (ANTARA) - Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan dilatih cara membudidayakan tanaman dengan metode hidroponik.
Ketua Tim Penggerak PKK OKU Timur Sheila Noberta di Martapura, Kamis mengatakan bahwa pelatihan yang digelar di Puri Sebiduk Sehaluan ini diikuti oleh 80 kader PKK dari 20 kecamatan di wilayah itu dengan mengahdirkan narasumber dari Dinas Pertanian setempat.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kapasitas kader PKK agar memahami cara budi daya tanaman hidroponik sayur mayur dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Dipilihnya pelatihan hidroponik mengingat sekarang ini banyak desa yang masyarakatnya tidak memiliki lahan yang luas sehingga metode ini dapat menjadi alternatif lain dalam bercocok tanam," katanya.
Selain belajar menggunakan instalasi, kata dia, dalam pelatihan ini juga para peserta diajarkan menggunakan cara mudah seperti styrofoam, botol bekas dan metode sederhana lainnya.
"Tidak dipungkiri harga instalasi hidroponik mahal. Untuk itu dalam pelatihan ini juga diajarkan cara bercocok tanam sederhana seperti menggunakan styrofoam, botol bekas dan lainnya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sheila pun membagikan bantuan sebanyak 1.000 batang bibit tanaman sayur mayur untuk dibudidayakan di pekarangan rumah masing-masing.
Ia berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan pemahaman kepada kader PKK tentang cara bercocok tanam di lahan terbatas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu.
"Minimal melalui kegiatan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat dari konsumen menjadi produsen. Ilmu yang didapat dari pelatihan ini juga diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK OKU Timur Sheila Noberta di Martapura, Kamis mengatakan bahwa pelatihan yang digelar di Puri Sebiduk Sehaluan ini diikuti oleh 80 kader PKK dari 20 kecamatan di wilayah itu dengan mengahdirkan narasumber dari Dinas Pertanian setempat.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kapasitas kader PKK agar memahami cara budi daya tanaman hidroponik sayur mayur dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Dipilihnya pelatihan hidroponik mengingat sekarang ini banyak desa yang masyarakatnya tidak memiliki lahan yang luas sehingga metode ini dapat menjadi alternatif lain dalam bercocok tanam," katanya.
Selain belajar menggunakan instalasi, kata dia, dalam pelatihan ini juga para peserta diajarkan menggunakan cara mudah seperti styrofoam, botol bekas dan metode sederhana lainnya.
"Tidak dipungkiri harga instalasi hidroponik mahal. Untuk itu dalam pelatihan ini juga diajarkan cara bercocok tanam sederhana seperti menggunakan styrofoam, botol bekas dan lainnya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sheila pun membagikan bantuan sebanyak 1.000 batang bibit tanaman sayur mayur untuk dibudidayakan di pekarangan rumah masing-masing.
Ia berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan pemahaman kepada kader PKK tentang cara bercocok tanam di lahan terbatas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah itu.
"Minimal melalui kegiatan ini dapat mengubah pola pikir masyarakat dari konsumen menjadi produsen. Ilmu yang didapat dari pelatihan ini juga diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing," katanya.