Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo menyatakan penindakan hukum terhadap penyelundupan narkoba di daerah itu selama arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah dilakukan dengan mengedepankan informasi intelijen.
"Atau dengan kata lain saya pastikan semua masih bekerja untuk pengungkapan yang mengedepankan informasi intelijen narkoba," kata Irjen Pol Albertus Rachmat Wibowo kepada wartawan di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan tidak ada pengenduran kewaspadaan aparat kepolisian di lapangan sekalipun terfokus untuk menciptakan keamanan dan kelancaran arus mudik lebaran.
Namun pihaknya menilai justru kesibukan lalu lintas selama periode arus mudik yang berpotensi besar juga dimanfaatkan jaringan-jaringan narkoba menyelundupkan barang terlarang itu.
Polda Sumsel sendiri menerjunkan sebanyak 1.852 orang personel termasuk dari jajaran Kepolisian Resor dan sektor daerah dalam operasi pengamanan arus mudik 2023.
Para personel kepolisian tersebut tak hanya bekerja di lapangan menempati posko-posko pengamanan tapi mereka juga disiagakan menjadi handling informan yang tersebar di jalan lintas provinsi, jalan tol, terminal, pelabuhan, dan pusat keramaian.
"Semua potensi itu kita antisipasi," ujarnya.
Dia memaparkan berdasarkan hasil rapat bersama instansi lintas sektoral puncak arus mudik di Sumsel diprediksi terjadi pada 19-20 April 2023, sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi mulai 26 April hingga 1 Mei 2023.
Bila periode arus mudik tahun 2022 tercatat jumlah kendaraan yang melintas mencapai 15.900 per hari yang melintasi melalui jalan tol ataupun jalan lintas provinsi.
Selama periode arus mudik tahun ini diprediksi terjadi peningkatan volume kendaraan mencapai 20 persen atau 3.180 unit per hari sehingga total menjadi 19.080 unit kendaraan per hari yang melakukan perlintasan.
Persentase peningkatan tersebut juga diprediksi bakal terjadi pada jumlah pemudik melalui moda transportasi lainnya seperti kapal penyeberangan orang dan pesawat.
"Jadi jelas semua ini kami sampaikan guna memastikan konsistensi Polri dalam memberantas peredaran narkoba kepada masyarakat," tandasnya.
"Atau dengan kata lain saya pastikan semua masih bekerja untuk pengungkapan yang mengedepankan informasi intelijen narkoba," kata Irjen Pol Albertus Rachmat Wibowo kepada wartawan di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan tidak ada pengenduran kewaspadaan aparat kepolisian di lapangan sekalipun terfokus untuk menciptakan keamanan dan kelancaran arus mudik lebaran.
Namun pihaknya menilai justru kesibukan lalu lintas selama periode arus mudik yang berpotensi besar juga dimanfaatkan jaringan-jaringan narkoba menyelundupkan barang terlarang itu.
Polda Sumsel sendiri menerjunkan sebanyak 1.852 orang personel termasuk dari jajaran Kepolisian Resor dan sektor daerah dalam operasi pengamanan arus mudik 2023.
Para personel kepolisian tersebut tak hanya bekerja di lapangan menempati posko-posko pengamanan tapi mereka juga disiagakan menjadi handling informan yang tersebar di jalan lintas provinsi, jalan tol, terminal, pelabuhan, dan pusat keramaian.
"Semua potensi itu kita antisipasi," ujarnya.
Dia memaparkan berdasarkan hasil rapat bersama instansi lintas sektoral puncak arus mudik di Sumsel diprediksi terjadi pada 19-20 April 2023, sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi mulai 26 April hingga 1 Mei 2023.
Bila periode arus mudik tahun 2022 tercatat jumlah kendaraan yang melintas mencapai 15.900 per hari yang melintasi melalui jalan tol ataupun jalan lintas provinsi.
Selama periode arus mudik tahun ini diprediksi terjadi peningkatan volume kendaraan mencapai 20 persen atau 3.180 unit per hari sehingga total menjadi 19.080 unit kendaraan per hari yang melakukan perlintasan.
Persentase peningkatan tersebut juga diprediksi bakal terjadi pada jumlah pemudik melalui moda transportasi lainnya seperti kapal penyeberangan orang dan pesawat.
"Jadi jelas semua ini kami sampaikan guna memastikan konsistensi Polri dalam memberantas peredaran narkoba kepada masyarakat," tandasnya.