Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meminta penambahan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Rabu, menilai permintaan itu wajar mengingat alokasi KUR 2021 terserap optimal dengan rasio kredit bermasalah (NPL) nyaris nol persen.
“KUR di Sumsel terserap 100 persen di Sumsel. Bahkan untuk kuota 2022 sudah hampir habis,”kata dia.
Ia mengharapkan adanya penambahan pada alokasi KUR tahun mendatang apalagi NPL di Sumsel terbilang sangat baik.
Adanya bantuan modal usaha berbunga rendah ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan setelah pandemi.
Herman Deru mengharapkan kalangan pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini sehingga perekonomian Sumsel dapat pulih seperti sebelum adanya COVID-19.
Tak hanya pelaku usaha, Herman Deru juga meminta kalangan perbankan untuk ‘jemput bola’ dengan menyasar sektor-sektor ekonomi yang belum terjamah agar terjadi inklusi keuangan.
Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp8 triliun pada 2022 atau meningkat sekitar 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional VII Sumatera Bagian Selatan Untung Nugroho mengatakan peningkatan ini karena alokasi KUR 2021 terserap optimal dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di bawah 1,0 persen.
Hal ini juga yang melatari pemerintah untuk menambah alokasi KUR ke Sumsel dengan ketentuan bunga rendah 6 persen dan syarat peminjam harus memiliki usaha.
Dana yang bersumber dari APBN ini diharapkan terserap lebih baik pada 2022 karena sejatinya nilai Rp8 triliun ini masih tergolong rendah jika dibandingkan daerah di Jawa.
“Selama ini KUR banyak terserap di Jawa, rata-rata tiap daerah sampai Rp50 triliun, kalo bisa Sumsel di atas Rp10 triliun pada tahun-tahun mendatang,” kata dia.
Namun, ia tak menyangkal bahwa terdapat sejumlah tantangan untuk mengakselerasi penyerapan KUR ini karena wirausaha yang unbankable (nasabah yang tak memenuhi syarat perbankan) di Sumsel terdata masih 40 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumsel minta penambahan alokasi KUR
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Rabu, menilai permintaan itu wajar mengingat alokasi KUR 2021 terserap optimal dengan rasio kredit bermasalah (NPL) nyaris nol persen.
“KUR di Sumsel terserap 100 persen di Sumsel. Bahkan untuk kuota 2022 sudah hampir habis,”kata dia.
Ia mengharapkan adanya penambahan pada alokasi KUR tahun mendatang apalagi NPL di Sumsel terbilang sangat baik.
Adanya bantuan modal usaha berbunga rendah ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan setelah pandemi.
Herman Deru mengharapkan kalangan pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini sehingga perekonomian Sumsel dapat pulih seperti sebelum adanya COVID-19.
Tak hanya pelaku usaha, Herman Deru juga meminta kalangan perbankan untuk ‘jemput bola’ dengan menyasar sektor-sektor ekonomi yang belum terjamah agar terjadi inklusi keuangan.
Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp8 triliun pada 2022 atau meningkat sekitar 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional VII Sumatera Bagian Selatan Untung Nugroho mengatakan peningkatan ini karena alokasi KUR 2021 terserap optimal dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di bawah 1,0 persen.
Hal ini juga yang melatari pemerintah untuk menambah alokasi KUR ke Sumsel dengan ketentuan bunga rendah 6 persen dan syarat peminjam harus memiliki usaha.
Dana yang bersumber dari APBN ini diharapkan terserap lebih baik pada 2022 karena sejatinya nilai Rp8 triliun ini masih tergolong rendah jika dibandingkan daerah di Jawa.
“Selama ini KUR banyak terserap di Jawa, rata-rata tiap daerah sampai Rp50 triliun, kalo bisa Sumsel di atas Rp10 triliun pada tahun-tahun mendatang,” kata dia.
Namun, ia tak menyangkal bahwa terdapat sejumlah tantangan untuk mengakselerasi penyerapan KUR ini karena wirausaha yang unbankable (nasabah yang tak memenuhi syarat perbankan) di Sumsel terdata masih 40 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumsel minta penambahan alokasi KUR