Jakarta (ANTARA) - Vice President Public Policy and Government Relations, Traveloka, Widya Listyowulan, mengatakan wisatawan Indonesia dibandingkan negara Asia Tenggara lain paling "bernafsu" untuk berlibur dilihat dari Google Travel Demand pada Maret 2022.
"Begitu relaksasi border dibuka, masyarakat Indonesia ternyata sudah sangat cepat untuk book hotel dan travelling," kata Widya dalam webinar, Selasa.
Berdasarkan survei internal Traveloka, sebagian besar konsumen sudah punya rencana untuk berlibur dalam waktu tiga bulan ke depan.
Menurut Widya, pandemi mengubah pola konsumsi masyarakat terkait pariwisata. Fleksibilitas menjadi kunci utama karena banyak orang yang memilih untuk berwisata secara spontan di tengah segala ketidakpastian akibat pandemi.
Mengingat masih banyak perbatasan yang ditutup selama pandemi, pariwisata domestik masih jadi pilihan utama, di mana staycation juga jadi pilihan terbanyak. Ia menambahkan, kebersihan dan keamanan menjadi faktor yang mendorong konsumen memilih tempat wisata. Pariwisata berkelanjutan juga akhir-akhir ini masuk ke dalam pertimbangan konsumen. Selain itu, tempat wisata alam menjadi pilihan yang banyak disukai konsumen saat pandemi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2022 melalui pintu masuk utama mencapai 11 ribu lebih, naik lima kali lipat atau 499 persen jika dibandingkan dengan April 2021.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada April 2022 meningkat 172 persen. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia didominasi oleh turis dari lima negara yaitu Australia sebanyak 14 persen, Singapura 11, 4 persen, Malaysia 7,8 persen, India 6,1 persen dan Inggris 5,5 persen.
Melihat angka-angka tersebut, Menparekraf optimistis data kunjungan wisatawan pada Mei 2022 dan bulan-bulan selanjutnya akan meningkat secara signifikan. Ia pun memprediksi puncak peningkatan wisatawan ini akan jatuh di bulan Juli dan Agustus 2022.
"Mudah-mudahan jika situasi pandemi terkendali dan jumlah penerbangan ke Indonesia, terutama Bali bisa terus ditingkatkan. Menggeliatnya pariwisata belakangan ini memberikan suatu optimisme bahwa target tahun ini insyaallah akan tercapai, pergerakan wisatawan nusantara 550 juta, kemarin saat mudik sebagian sudah tercapai, kunjungan wisatawan mancanegara 1,8 sampai 3,6 juta wisatawan mancanegara dan realisasi investasi pariwisata tahun ini sebesar 2,5 miliar dolar AS,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, yang digelar secara hybrid, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (13/6).
"Begitu relaksasi border dibuka, masyarakat Indonesia ternyata sudah sangat cepat untuk book hotel dan travelling," kata Widya dalam webinar, Selasa.
Berdasarkan survei internal Traveloka, sebagian besar konsumen sudah punya rencana untuk berlibur dalam waktu tiga bulan ke depan.
Menurut Widya, pandemi mengubah pola konsumsi masyarakat terkait pariwisata. Fleksibilitas menjadi kunci utama karena banyak orang yang memilih untuk berwisata secara spontan di tengah segala ketidakpastian akibat pandemi.
Mengingat masih banyak perbatasan yang ditutup selama pandemi, pariwisata domestik masih jadi pilihan utama, di mana staycation juga jadi pilihan terbanyak. Ia menambahkan, kebersihan dan keamanan menjadi faktor yang mendorong konsumen memilih tempat wisata. Pariwisata berkelanjutan juga akhir-akhir ini masuk ke dalam pertimbangan konsumen. Selain itu, tempat wisata alam menjadi pilihan yang banyak disukai konsumen saat pandemi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2022 melalui pintu masuk utama mencapai 11 ribu lebih, naik lima kali lipat atau 499 persen jika dibandingkan dengan April 2021.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada April 2022 meningkat 172 persen. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia didominasi oleh turis dari lima negara yaitu Australia sebanyak 14 persen, Singapura 11, 4 persen, Malaysia 7,8 persen, India 6,1 persen dan Inggris 5,5 persen.
Melihat angka-angka tersebut, Menparekraf optimistis data kunjungan wisatawan pada Mei 2022 dan bulan-bulan selanjutnya akan meningkat secara signifikan. Ia pun memprediksi puncak peningkatan wisatawan ini akan jatuh di bulan Juli dan Agustus 2022.
"Mudah-mudahan jika situasi pandemi terkendali dan jumlah penerbangan ke Indonesia, terutama Bali bisa terus ditingkatkan. Menggeliatnya pariwisata belakangan ini memberikan suatu optimisme bahwa target tahun ini insyaallah akan tercapai, pergerakan wisatawan nusantara 550 juta, kemarin saat mudik sebagian sudah tercapai, kunjungan wisatawan mancanegara 1,8 sampai 3,6 juta wisatawan mancanegara dan realisasi investasi pariwisata tahun ini sebesar 2,5 miliar dolar AS,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, yang digelar secara hybrid, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (13/6).