Sumatera Selatan (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan yang cukup drastis dari rata-rata 700 kasus per hari pada 27 Juli 2021 menjadi 1.249 kasus per hari Rabu.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan, peningkatan kasus tersebut disebabkan adanya penambahan jumlah masyarakat yang memeriksakan tes usap antigen di rumah sakit dan Puskesmas di daerah masing-masing.

“Naiknya kasus COVID-19 karena semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan melalui tes usap atau PCR di berbagai fasilitas kesehatan di Sumsel,” kata dia.

Berdasarkan data rekapitulasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan dalam dua hari belakang ini penambahan kasus COVID-19 bertengger di atas 1.000 kasus per harinya, padahal sebelumnya berada di sekitar 700 kasus per hari.

Baca juga: Pengusaha asal Aceh sumbang Rp2 triliun bantu Sumsel atasi COVID-19
Baca juga: 598 dokter gugur selama pandemi COVID-19, di Sumsel tiga meninggal dari 154 terpapar positif

Dengan adanya penambahan kasus positif hari ini maka kasus COVID-19 secara menyeluruh yakni 43.852 kasus, sementara untuk angka kesembuhan tercatat total mencapai 32.892 kasus dan angka kematian mencapai 1.925 orang.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurany mengatakan, peningkatan tersebut ditanggapi pemerintah provinsi dan juga kabupaten kota dengan menyiagakan tempat isolasi mandiri dan berkomitmen untuk menyediakan ruang perawatan di setiap rumah sakit rujukan COVID-19.

Jadi setiap ada penambahan kasus konfirmasi positif akan segera ditangani oleh tenaga kesehatan, apabila memang kondisi orang yang terjangkit COVID-19 membutuhkan perawatan intensif.
Baca juga: Kapolda Sumsel turun ke kawasan kumuh serahkan bantuan beras
Baca juga: Polda Sumsel tegaskan dokter di Palembang meninggal bukan efek vaksin

“Bagaimanapun kita harus fokus untuk meningkatkan angka kesembuhan dan melindungi masyarakat yang sehat dengan cara memasifkan edukasi protokol kesehatan di lingkungan masyarakat seperti memakai masker dan menghindari kerumunan,” ujarnya.

Masa pengetatan PPKM level empat yang saat ini sedang berlangsung, diyakini akan dapat membuat kondisi penyebaran COVID-19 dapat teratasi secara menyeluruh di Sumatera Selatan dengan terus berupaya meningkatkan 3T (testing, tracking dan treatment).

Disamping itu untuk mencapai kekebalan komunal (Herd Immunity) 70 persen masyarakat dan pemerintah kabupaten kota diminta untuk mengoptimalkan vaksinasi dengan mengandalkan stok vaksin yang ada saat ini.

“Walaupun memang sudah menipis atau dapat dikatakan habis namun beberapa daerah yang masih ada agar menghabiskan tidak perlu menunggu lagi,” ujarnya
Baca juga: Kapolda Sumsel-Pangdam Sriwijaya bantu masyarakat isolasi mandiri
Baca juga: IDI berduka dokter ahli meninggal karena COVID-19


Pewarta : Muhammad Riezko Bima Elko
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024