Baturaja (ANTARA) - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Andi Prapto menyebutkan, sepanjang 2020 tercatat sebanyak 870 warga di wilayahnya yang terpaksa dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit TB.

"Total penderita Tuberkulosis (TB) atau penyakit paru-paru tahun 2020 sebanyak 870 orang," kata Andi Prapto didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Amrina Yulita di Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa.

Dia menjelaskan, ratusan penderita penyakit TB ini mulai dari pasien anak hingga dewasa yang dirawat di 18 puskesmas dan tiga rumah sakit di Kabupaten OKU.

Dari jumlah tersebut, kata dia, sembilan orang pasien dewasa, di antaranya meninggal dunia karena menderita TB akut.

"Sisa pasien lainnya alhamdulillah sudah sembuh. Untuk tahun ini baru tercatat sebanyak 26 kasus TB di OKU," katanya.

Untuk menekan angka penyakit tersebut, pihaknya melakukan upaya pelacakan kasus sedini mungkin melalui pemeriksaan kontak erat pasien TBC.

Hal tersebut dilakukan karena semakin banyak ditemukan kasus tersebut maka lebih cepat memutus rantai penyebarannya.

Dinas Kesehatan OKU juga memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi pasien TB selama enam bulan di seluruh pelayanan rumah sakit di wilayah setempat.

"Bagi masyarakat yang memiliki gejala penyakit TB diimbau agar segera melakukan pemeriksaan di puskesmas atau rumah sakit terdekat supaya cepat tertangani," ujarnya.

Tuberkulosis atau yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini menimbulkan beberapa gejala berupa batuk yang berlangsung lama, lemas, berat badan turun, tidak nafsu makan, nyeri dada dan berkeringat dimalam hari.

Penyakit ini mudah menular pada manusia yang memiliki daya tubuh rendah melalui percikan ludah yang keluar dari penderita TBC ketika berbicara, batuk dan bersin.

"TB tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga tulang, usus atau kelenjar. Bahkan bisa menyebabkan kematian," ujar dia.

Pewarta : Edo Purmana
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024