Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi positif COVID-19 Sumsel bertambah 49 orang pada 4 Juli sehingga total menjadi 2.205 kasus, sementara Kabupaten Lahat kembali mencatatkan kasus positif baru.
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Selatan Dr. Iche Andriany Liberty mengatakan penambahan 49 kasus pada hari ini Sabtu (4/7) berasal dari Kota Palembang (26 orang), Muara Enim (17), Banyuasin (tiga), Lahat (dua) dan Ogan Ilir (satu).
"Namun kasus sembuh juga bertambah 34 orang, yakni dari Kota Palembang (16 orang), Kabupaten Banyuasin (10), Kabupaten Muara Enim (lima), dan Kabupaten OKI (tiga)," ujarnya,
Total kasus sembuh di Sumsel menjadi 1.147 orang atau mencapai 52 persen, sementara kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 104 orang (4,7 persen).
Baca juga: Kabupaten Banyuasin ikuti jejak Palembang kembali zona merah COVID-19
Baca juga: UTBK UIN Raden Fatah Palembang dihentikan karena dampak COVID-19
Dari total 2.205 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 954 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (776 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (65 kasus), Muara Enim (50 kasus), Kabupaten PALI (12 kasus).
Sementara Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 10 kasus, Musi Banyuasin (sembilan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Ilir (delapan kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Tim Pakar GTTP Sumsel meminta protokol kesehatan dilakukan secara rutin karena secara ilmiah sudah terbukti mencegah penularan COVID-19, terutama bagi masyarakat yang mobilisasinya tinggi.
Baca juga: GTPP Sumsel: Kampung Tangkal COVID-19 perlu diperbanyak untuk pencegahan
Baca juga: Update 3 Juli: Angka kematian akibat COVID-19 di Palembang menyamai angka rata-rata nasional, total kasus di Sumsel 2.150
"Frekuensi mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir 6 - 10 kali dapat menurunkan risiko penularan hingga 34 persen," tambahnya.
Selain itu memakai masker kain mengurangi risiko tertular 44 persen dan menjaga jarak lebih dari dua meter menurunkan risiko tertular hingga 82 persen.
"Kita semua tentu ingin kembali produktif dalam beraktifitas, namun pastikan juga tetap aman dari orang-orang yang mungkin membawa COVID-19 tanpa orang itu menyadarinya," kata Dr. Iche menegaskan.
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Selatan Dr. Iche Andriany Liberty mengatakan penambahan 49 kasus pada hari ini Sabtu (4/7) berasal dari Kota Palembang (26 orang), Muara Enim (17), Banyuasin (tiga), Lahat (dua) dan Ogan Ilir (satu).
"Namun kasus sembuh juga bertambah 34 orang, yakni dari Kota Palembang (16 orang), Kabupaten Banyuasin (10), Kabupaten Muara Enim (lima), dan Kabupaten OKI (tiga)," ujarnya,
Total kasus sembuh di Sumsel menjadi 1.147 orang atau mencapai 52 persen, sementara kasus meninggal tidak bertambah atau tetap 104 orang (4,7 persen).
Baca juga: Kabupaten Banyuasin ikuti jejak Palembang kembali zona merah COVID-19
Baca juga: UTBK UIN Raden Fatah Palembang dihentikan karena dampak COVID-19
Dari total 2.205 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 954 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (776 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (65 kasus), Muara Enim (50 kasus), Kabupaten PALI (12 kasus).
Sementara Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 10 kasus, Musi Banyuasin (sembilan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus), Ogan Ilir (delapan kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), Lahat (dua), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Tim Pakar GTTP Sumsel meminta protokol kesehatan dilakukan secara rutin karena secara ilmiah sudah terbukti mencegah penularan COVID-19, terutama bagi masyarakat yang mobilisasinya tinggi.
Baca juga: GTPP Sumsel: Kampung Tangkal COVID-19 perlu diperbanyak untuk pencegahan
Baca juga: Update 3 Juli: Angka kematian akibat COVID-19 di Palembang menyamai angka rata-rata nasional, total kasus di Sumsel 2.150
"Frekuensi mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir 6 - 10 kali dapat menurunkan risiko penularan hingga 34 persen," tambahnya.
Selain itu memakai masker kain mengurangi risiko tertular 44 persen dan menjaga jarak lebih dari dua meter menurunkan risiko tertular hingga 82 persen.
"Kita semua tentu ingin kembali produktif dalam beraktifitas, namun pastikan juga tetap aman dari orang-orang yang mungkin membawa COVID-19 tanpa orang itu menyadarinya," kata Dr. Iche menegaskan.