Palembang (ANTARA) - Warga Sumatera Selatan terkonfirmasi COVID-19 bertambah 36 orang per 3 Juli sehingga total menjadi 2.150 kasus, sedang angka kematian di Kota Palembang telah menyamai angka rata-rata nasional.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 36 kasus positif itu berasal dari Palembang sebanyak 27 orang, Kabupaten Banyuasin (lima orang), Musi Banyuasin (dua), serta Lubuklinggau dan OKI masing-masing satu orang.
"Sementara dinyatakan sembuh juga bertambah 25 orang, dari Palembang (23 orang), Banyuasin (satu), dan Musi Banyuasin (satu)," ujarnya.
Sementara total sembuh di Sumsel menjadi 1.113 orang atau mencapai 51,4 persen dari total kasus sementara. Sedangkan kasus meninggal pada hari ini turut bertambah tiga orang dari Kota Palembang, sehingga total kematian dengan COVID-19 di Sumsel menjadi 104 kasus.
Baca juga: Angka kematian COVID-19 di Sumsel melewati 100 kasus
Baca juga: Kota Palembang belum penuhi indikator zona aman COVID-19
ke 73 kasus meninggal di antaranya berasal dari Kota Palembang atau setara 5 persen dari total kasus positif di Palembang yakni 1.425 orang, akumulasi 5 persen tersebut menyamai rata-rata angka kematian secara nasional dan perlu diwaspadai.
"Selama vaksin belum ditemukan maka perlawanan terhadap COVID-19 belum akan berhenti, fokus kami saat ini menjaga agar orang yang sehat tetap sehat dan mengobati agar yang positif bisa segera sembuh," tambahnya.
Namun upaya tersebut tidak akan berjalan optimal jika masyarakat tidak mendukungnya dengan disiplin protokol kesehatan, ia meminta masyarakat memahami protokol itu sebagai upaya membantu negara untuk keluar dari krisis pandemi.
Sementara dari total 2.120 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 939 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (763 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (71 kasus), Muara Enim (38 kasus), Kabupaten PALI (12 kasus).
Kabupaten OKI (13 kasus), Musi Banyuasin (sembilan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus). Ogan Ilir (tujuh kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Baca juga: Palembang gencarkan edukasi protokol COVID-19 sikapi status zona merah
Baca juga: Ombudsman tuntaskan penyelidikan maladministrasi Bupati Ogan Ilir terhadap tenaga kesehatan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri mengatakan penambahan 36 kasus positif itu berasal dari Palembang sebanyak 27 orang, Kabupaten Banyuasin (lima orang), Musi Banyuasin (dua), serta Lubuklinggau dan OKI masing-masing satu orang.
"Sementara dinyatakan sembuh juga bertambah 25 orang, dari Palembang (23 orang), Banyuasin (satu), dan Musi Banyuasin (satu)," ujarnya.
Sementara total sembuh di Sumsel menjadi 1.113 orang atau mencapai 51,4 persen dari total kasus sementara. Sedangkan kasus meninggal pada hari ini turut bertambah tiga orang dari Kota Palembang, sehingga total kematian dengan COVID-19 di Sumsel menjadi 104 kasus.
Baca juga: Angka kematian COVID-19 di Sumsel melewati 100 kasus
Baca juga: Kota Palembang belum penuhi indikator zona aman COVID-19
ke 73 kasus meninggal di antaranya berasal dari Kota Palembang atau setara 5 persen dari total kasus positif di Palembang yakni 1.425 orang, akumulasi 5 persen tersebut menyamai rata-rata angka kematian secara nasional dan perlu diwaspadai.
"Selama vaksin belum ditemukan maka perlawanan terhadap COVID-19 belum akan berhenti, fokus kami saat ini menjaga agar orang yang sehat tetap sehat dan mengobati agar yang positif bisa segera sembuh," tambahnya.
Namun upaya tersebut tidak akan berjalan optimal jika masyarakat tidak mendukungnya dengan disiplin protokol kesehatan, ia meminta masyarakat memahami protokol itu sebagai upaya membantu negara untuk keluar dari krisis pandemi.
Sementara dari total 2.120 kasus positif di Sumsel, masih terdapat 939 kasus aktif yang mendapat penanganan di Kota Palembang (763 kasus), disusul Kabupaten Banyuasin (71 kasus), Muara Enim (38 kasus), Kabupaten PALI (12 kasus).
Kabupaten OKI (13 kasus), Musi Banyuasin (sembilan kasus), Lubuklinggau (tujuh kasus). Ogan Ilir (tujuh kasus), OKU Timur (empat kasus), Pagaralam (dua kasus), dan Empat Lawang (satu kasus), serta khusus luar wilayah terdapat tiga kasus.
Baca juga: Palembang gencarkan edukasi protokol COVID-19 sikapi status zona merah
Baca juga: Ombudsman tuntaskan penyelidikan maladministrasi Bupati Ogan Ilir terhadap tenaga kesehatan