Singapura (Antara/Reuters) - Pihak berwenang di Amerika Serikat telah menuntut seorang pria dengan tuduhan membocorkan informasi mengenai ribuan korban HIV di Singapura dengan melakukan pelanggaran hukum memiliki dan mengirim informasi curian.
Mikhy Farrera-Brochez tahun lalu dideportasi dari negara kota di Asia yang kaya raya itu, setelah menjalani hukuman dengan beberapa kasus yaitu terkait kepemilikan narkoba serta kebohongan mengenai status HIV-nya.
Pada Januari, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan Brochez menyingkap informasi pribadi secara maya, berupa daftar nama dan identitas ke sejumlah alamat akan 5.400 warga yang didiagnosa dengan HIV hingga Januari 2013 dan 8.800 warga asing yang juga didiagnosa hingga Desember 2011.
"Tuduhan kejahatannya adalah Farrera-Brochez memiliki secara tidak sah dan berniat menyebarkan data kesehatan yang peka serta informasi identitas orang lain," kata jaksa penuntut umum di Kentucky bagian timur, Jumat.
"Pada saat tinggal di Kentucky bagian timur, Farrera-Brochez mengiirim tautan data dari emailnya ke sejumlah saluran berita. Dia juga mengirim email tautan-tautan ke sejumlah kantor pemerintah di Singapura ," disebutkan dalam pernyataan pada laman jaksa.
Brochez akan tampil dalam sidang di pengadilan pada 27 Februari. Reuters belum berhasil menghubungi Brochez untuk diminta komentarnya
Mikhy Farrera-Brochez tahun lalu dideportasi dari negara kota di Asia yang kaya raya itu, setelah menjalani hukuman dengan beberapa kasus yaitu terkait kepemilikan narkoba serta kebohongan mengenai status HIV-nya.
Pada Januari, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan Brochez menyingkap informasi pribadi secara maya, berupa daftar nama dan identitas ke sejumlah alamat akan 5.400 warga yang didiagnosa dengan HIV hingga Januari 2013 dan 8.800 warga asing yang juga didiagnosa hingga Desember 2011.
"Tuduhan kejahatannya adalah Farrera-Brochez memiliki secara tidak sah dan berniat menyebarkan data kesehatan yang peka serta informasi identitas orang lain," kata jaksa penuntut umum di Kentucky bagian timur, Jumat.
"Pada saat tinggal di Kentucky bagian timur, Farrera-Brochez mengiirim tautan data dari emailnya ke sejumlah saluran berita. Dia juga mengirim email tautan-tautan ke sejumlah kantor pemerintah di Singapura ," disebutkan dalam pernyataan pada laman jaksa.
Brochez akan tampil dalam sidang di pengadilan pada 27 Februari. Reuters belum berhasil menghubungi Brochez untuk diminta komentarnya