Bekasi (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat melibatkan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) dalam menerapkan teknologi pemurnian air bermetode `biocard` di wilayahnya. 

"Metode biocord ini merupakan salah satu instrumen teknologi pemurnian air untuk menjaga kualitas air dan lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga maupun industri," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi.

Hal itu, menurutnya usai menerima kunjungan belasan perwakilan JICA ke sejumlah proyek kolam retensi di beberapa kawasan setempat.

Perwakilan dari pakar air JICA yakni Koichi Suzuki, Toshihisa Kinoshita, Hideyuki Suzuki, Hitoshi Negishi dan Hiroyaka Hiyama mengunjungi sejumlah proyek kolam retensi di Kota Bekasi.

Lokasi tersebut diantaranya kolam retensi di Perumahan Galaxy Kecamatan Bekasi Selatan yang sedang dalam tahap pelebaran.

Di lokasi tersebut Rahmat menginstruksikan pada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pengairan setempat mengevakuasi sampah yang ada di dalam kolam.

"Kolam retensi tersebut terlihat di pinggirannya banyak tumbuhan menjalar," ujarnya.

Kunjungan kedua mengarah menuju kolam retensi di dekat Perumahan Taman Cikas Kecamatan Bekasi Selatan yang berfungsi sebagai serapan air untuk mengantisipasi dampak banjir di wilayah tersebut.

Lokasi berikutnya adalah Perumahan Dosen IKIP Pondokgede yang diklaim telah berhasil meminimalisasi dampak banjir di kawasan itu.

Kunjungan terakhir menuju kolam retensi Pengasinan Kecamatan Rawalumbu yang termasuk salah satu langganan banjir di Komplek Pondok Hijau Permai.

Menurutnya penerapan proses biocord dalam menjernihkan air terbukti telah berhasil di Jepang dan segera diterapkan di beberapa kolam retensi di Kota Bekasi.

"Kota Bekasi akan menjadi `pilot project` pertama dalam penerapan metode biocord," katanya.

Konsep penjernih air yang ditawarkan berupa jaringan instalasi penjernihan air dalam ukuran lebih kecil agar lebih hemat tempat dan energi.

Teknologi baru penjernihan air pada instalasi ini meliputi unit filter selaput yang berjumlah ribuan sehingga mikro organisme pembawa penyakit otomatis tersaring sehingga air dipastikan bebas kuman.

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Erwin Matondang
Copyright © ANTARA 2024