Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan berhasil meningkatkan indeks pertanaman di lahan sawah lewat program Optimalisasi Lahan Sawah (Oplah) dan Brigade Pangan.
Bupati OKI Muchendi Mahzareki di Kayuagung, Kamis, mengatakan bahwa sebelumnya indeks pertanaman (IP) di Kabupaten OKI hanya dapat menanam padi sekali setahun atau IP 100, kemudian melalui program Oplah, sebagian wilayah di Kabupaten OKI mampu menanam padi dua hingga tiga kali setahun atau mencapai IP 200 hingga 300.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura OKI, luas tanam padi Kabupaten OKI periode Januari sampai dengan Juli 2024 mencapai 75.179 hektare, atau meningkat dibandingkan dengan luas panen di periode yang sama pada tahun sebelumnya seluas 65.095 hektare.
"Peningkatan produksi ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani dan perbaikan taraf hidup masyarakat," katanya.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh pemanfaatan teknologi pertanian modern. Sebab pada 2025, Kabupaten OKI mendapat sebanyak 568 alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa 150 traktor roda 4, 469 traktor roda 2, 125 Rice Transplanter, 255 Rotapator, 395 Pompa Air 4 Inchi, 88 Pompa Air 6 Inchi dan 135 Hansprayer.
"Kami ingin alat-alat pertanian ini tidak hanya jadi pajangan atau dipakai sebentar lalu rusak. Mari kita ubah pola pikir, rawat bersama. Bantuan ini harus beranak pinak seperti yang dikatakan Pak Menteri Pertanian. Kombinasikan satu bisa jadi dua, transplanter bisa bertambah, asal kita kelola dengan baik," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten OKI bersama Kementerian Pertanian menargetkan perluasan cakupan program Oplah dan cetak sawah di Kabupaten OKI tahun 2025 hingga 46.762 hektare
"Pemerintah akan terus membantu petani, meningkatkan kapasitas juga soal infrastruktur yang mendukung produktivitas pertanian," ucapnya.
Selain itu, Bupati OKI mengapresiasi upaya warganya dalam menjaga ketahanan pangan, dengan cara mengalihkan fungsi lahan karet menjadi lahan persawahan.
Tindakan itu seperti yang dilakukan sebagian masyarakat di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya dan beberapa kecamatan lain, yang menumbangkan tanaman pohon karet miliknya yang masih produktif, dan menjadikan lahan itu sebagai persawahan.
"Apa yang dilakukan masyarakat itu perlu mendapat dukungan dari pemerintah. Karena lahan-lahan yang kembali dialihkan fungsi menjadi sawah tersebut memang dasarnya merupakan lahan sawah potensial," kata Muchendi
Pemkab OKI berhasil tingkatkan indeks pertanaman melalui program Oplah
Bupati OKI Muchendi Mahzareki. (ANTARA/HO-Pemkab OKI)
