"Juara deui" bukan sekedar kata-kata bagi Persib Bandung

id Persib Bandung,Bojan Hodak,Marc Klok

"Juara deui" bukan sekedar kata-kata bagi Persib Bandung

Penonton menyaksikan Persib Bandung yang tengah melakukan seleberasi seusai pertandingan BRI Liga 1 melawan Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr

​​​​​​​​​​​Bojak HodakFaktor yang tak boleh dilupakan dalam kesuksesan Persib adalah kehadiran pelatih Bojak Hodak. Hodak tak butuh waktu lama untuk menyulap Persib menjadi tim juara sepeninggal Luis Milla.

Datang saat Persib terpuruk di posisi 16 klasemen, pelatih asal Kroasia itu membuat perubahan cepat, tanpa kenal waktu. Ia menerapkan pendekatan yang lebih sederhana yang mudah dipahami para pemain, dibanding tiki-taka yang dibawa Milla dari Negeri Matador.

Persib bermain simple: transisi permainan cepat dalam irama "direct football". Gaya bermain ini berfokus pada umpan-umpan panjang yang langsung mengarah ke depan tanpa mengedepankan umpan-umpan pendek dan banyak sentuhan. Tujuan utama gaya permainan ini adalah menciptakan gol secara cepat.

Dengan pendekatan ini, Bojan nyaman Persib tak bermain indah, dan cenderung membosankan, namun satu hal yang bisa ia jamin adalah bermain efektif untuk mendapatkan kemenangan. Statistik penguasaan bola mereka (49,5 persen) boleh kalah dari Dewa United (59 persen) yang menghuni posisi kedua, tapi dalam urusan efektivitas, Persib unggul jauh.

Maung Bandung mampu mencetak 55 gol hanya dari 294,4 umpan sukses per laga. Sebagai perbandingan, Dewa yang mencetak 60 gol dari 421,5 umpan sukses per laga. Angka ini menunjukkan bahwa serangan Persib sangat tajam meski tanpa banyak menyentuh bola.

Tak hanya dari efektivitas gol, gaya permainan ini juga mendukung Persib dalam hal bertahan karena mereka menjadi tim terbaik dengan 29 kebobolan gol musim ini atau 0,9 gol per pertandingannya. Dewa sebagai tim yang bermain lebih indah, kebobolan 32 gol sejauh musim ini, dengan rata-rata satu gol setiap pertandingannya.

Lebih dari sekedar taktik, Bojak membawa sesuatu yang lebih berharga: mental juara. Pengalaman mengangkat trofi mayor di dua negara berbeda, Kamboja dan Malaysia, membuat pelatih 54 tahun itu tahu betul cara mengembalikan Persib ke panggung tertinggi di Indonesia.

Kini, setelah membawa Persib kembali berjaya di tanah sendiri, tugas besar Bojan berikutnya telah menanti: membawa Maung Bandung mengaum lebih nyaring lagi di pentas Asia.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: "Juara deui" bukan sekedar kata-kata bagi Persib Bandung



Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.