"Juara deui" bukan sekedar kata-kata bagi Persib Bandung

id Persib Bandung,Bojan Hodak,Marc Klok

"Juara deui" bukan sekedar kata-kata bagi Persib Bandung

Penonton menyaksikan Persib Bandung yang tengah melakukan seleberasi seusai pertandingan BRI Liga 1 melawan Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr

Persib kerap meraih kemenangan lewat perjuangan dari situasi sulit

Ini bukan kali pertama Persib meraih kemenangan lewat perjuangan dari situasi sulit. Mereka membalikkan keadaan setelah tertinggal lebih dulu, untuk yang kesepuluh kalinya musim ini. Dari momen-momen penuh tekanan itu, Persib berhasil mengamankan 16 poin penting yang terdiri dari tiga kemenangan dan tujuh laga imbang, yang menempatkan mereka kokoh di puncak klasemen. Itu adalah 25 persen perolehan poin Persib musim ini dari total 65 poin.

Inilah yang disebut mental juara, sebuah karakter yang hanya dimiliki oleh mereka yang punya semangat pantang menyerah setelah ditempa oleh banyak kekalahan dan penderitaan dalam hidupnya.

"Sebelum musim mulai, 'Guys bisa back to back atau tidak? Kami bilang bisa'. Dan sejak saat itu kita semua percaya. Setiap hari kami bekerja untuk ini. Saya sangat percaya ketika Anda memiliki sesuatu dalam pikiran Anda, dan Anda bekerja untuk hal itu, dan Anda benar-benar yakin hal itu bisa terjadi. Akhirnya, di sinilah kita, back-to-back (juara)," kata kapten Persib Marc Klok, yang berusia 32 tahun pada April lalu.

Di musim ini, Persib menggunakan mayoritas pemainnya saat menjadi juara musim lalu. Mereka juga menggunakan 10 pemain di atas 30 tahun, termasuk dua pemain tertua mereka yaitu Achmad Jufriyanto (38 tahun) dan Victor Igbonefo (39 tahun).

Bukan untuk kedalaman skuad, tapi untuk menjaga karakter juara di dalam tim. Jufriyanto dan Igbonefo, sebelum menambah koleksi juaranya pada musim ini, jika digabungkan keduanya pernah memenangkan enam trofi, Jufriyanto dua kali dan Igbonefo empat kali. Jufriyanto bahkan menjadi satu-satunya skuad juara Persib pada 2014 yang tersisa.

Fungsi kehadiran Jufriyanto dan Igbonefo bukan di dalam lapangan, melainkan di luar lapangan untuk menjaga chemistry di ruang ganti. Selain menularkan karakter juara, pengalaman keduanya juga sangat berarti bagi para pemain muda di tim.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.