Polres OKU kampanyekan "stop bullying" ke pelajar

id Kampanye bullying, pelajar sekolah, anak dan remaja, Polres OKU

Polres OKU kampanyekan "stop bullying" ke pelajar

Bhabinkamtibmas Polsek Lubuk Raja memberikan penyuluhan tentang bahaya bullying di SDIT ALFATH ​​​​​​​Desa Battuwinangun, Jumat. ANTARA/Edo Purmana

Baturaja (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mengampanyekan gerakan "stop bullying" di kalangan pelajar melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah di wilayah setempat.

Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo di Baturaja, Jumat, mengatakan kampanye/sosialisasi dengan cara jemput bola ke sekolah-sekolah tersebut dilakukan untuk mengedukasi para pelajar agar tidak melakukan perbuatan bullying/perundungan.

Upaya jemput bola hingga ke pelosok desa tersebut menyasar pada pelajar Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA di wilayah itu di mana usia mereka rentan terjadi tindakan bullying.

"Salah satunya dilakukan oleh Polsek Lubuk Raja melalui Bhabinkamtibmas yang mengunjungi SDIT ALFATH Desa Battuwinangun," katanya.

Dalam kunjungan tersebut, petugas memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga hubungan baik antar teman di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Dia menjelaskan, tindakan bullying baik secara fisik maupun verbal dapat menimbulkan dampak psikologis yang serius bagi korbannya.

Berbagai bentuk bullying yang sering terjadi di kalangan anak dan remaja seperti ejekan, penyebaran rumor, pengucilan dan kekerasan fisik hingga merugikan korban.

"Bullying bukan hanya melukai fisik, tapi juga mental dan emosional bagi korbannya," jelasnya.

Oleh sebab itu, para siswa diimbau untuk tidak melakukan tindakan bullying dan pro aktif melaporkan jika mengetahui adanya tindakan perundungan di lingkungan sekitar.

"Melalui gerakan kampanye ini diharapkan agar Kabupaten OKU benar-benar bebas dari kasus bullying," ujarnya.