Membangun ekosistem pertanian padi

id Ekosistem pertanian,tanaman pangan,padi,pertanian di India,sektor pertanian,swasembada pangan,kedaulatan pangan,beras

Membangun ekosistem pertanian padi

Ilustrasi. Sawah terasering di desa Bantaragung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.

Revolusi Hijau pada tahun 1960-an yang memperkenalkan varietas unggul dan teknik bertani modern menjadi kunci transformasi sektor pertanian.

Selanjutnya, kebijakan pemerintah seperti menetapkan harga minimum, subsidi, dan insentif semakin menguatkan ekosistem pertanian India.

Peran koperasi petani yang didukung pemerintah juga membantu menjaga stabilitas harga dan distribusi hasil panen.

Liberalisasi ekonomi pada tahun 1990-an mendorong India semakin percaya diri di pasar beras global.

Subsidi pupuk, benih unggul, listrik, serta infrastruktur irigasi dan jalan memungkinkan minimalisasi kerugian pascapanen dan akses pasar yang lebih baik bagi petani.

Daerah India Selatan yang terkenal dengan tanah hitamnya (vertisol) telah dilengkapi dengan sarana irigasi, memungkinkan petani untuk bertanam tiga musim per tahun.




Banyak Opsi

Untuk meningkatkan produksi beras di tengah perubahan iklim, banyak opsi yang dapat dilakukan Indonesia dalam mengoptimalkan lahan yang ada.

Pembukaan lahan hutan memiliki banyak dampak negatif terhadap lingkungan, mengurangi kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim, meningkatkan emisi karbon, menurunkan keanekaragaman hayati, dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Pemanfaatan teknologi presisi seperti satelit dan sensor IoT dapat membantu mengelola sumber daya secara efisien serta mengurangi dampak lingkungan.

Pengembangan varietas padi tahan iklim, bersama dengan peningkatan distribusi benih unggul, akan menjamin stabilitas produksi.

Selain itu, adopsi Pengelolaan Hama Terpadu dan penggunaan pupuk organik bersama pupuk anorganik mendukung kesehatan tanah.

Investasi dalam infrastruktur irigasi, penyimpanan, serta pengolahan yang lebih baik juga menjadi kunci penting.

Dukungan kebijakan yang kuat dan insentif keuangan bagi petani untuk mengadopsi teknologi baru dapat membantu mereka beradaptasi dengan perubahan iklim secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan produktivitas yang berkelanjutan.

Selain aspek teknis dan kebijakan, riset dan inovasi juga menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem pertanian padi.

Pendidikan dan pelatihan bagi petani juga menjadi elemen kunci. Transfer pengetahuan mengenai teknik pertanian modern dan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dapat meningkatkan kapasitas petani dalam mengelola lahan mereka secara lebih produktif.

Integrasi teknologi digital, seperti aplikasi berbasis kecerdasan buatan untuk pemantauan lahan dan prediksi cuaca, dapat menjadi alat efektif dalam mendukung pengambilan keputusan petani.

Dengan membangun ekosistem pertanian padi yang lebih baik, Indonesia bukan mustahil dapat mencapai swasembada beras dengan mengoptimalkan lahan pertanian yang telah ada.

Swasembada pangan bukan hanya sekadar target produksi, tetapi juga mencakup upaya membangun sistem pertanian dan manusia yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan guna memastikan ketahanan pangan bagi generasi mendatang.


*) Penulis adalah Pengajar di Sydney Institute of Agriculture, The University of Sydney, NSW 2006, Australia.