Jambi (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) resmi memulai pembangunan ruas jalan Tol Betung (Simpang Sekayu) – Tempino – Jambi (Betejam), yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II.
"Proyek ini mencakup dua seksi utama yaitu Seksi IB Babat Supat – Tungkal Jaya sepanjang 31,6 km dan Seksi II Interchange Tungkal Jaya – Interchange Bayung Lencir (54,32 km)," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangan resmi diterima di Jambi, Kamis.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Palembang dan Jambi yang dapat memangkas separuh waktu perjalanan yang sebelumnya sekitar lima hingga enam jam dengan kehadiran tol ini perjalanan dapat ditempuh dalam dua dan dua jam setengah.
Dia juga mengatakan jalan tol ini diproyeksikan membuka berbagai peluang ekonomi baru serta meningkatkan efisiensi logistik dalam distribusi hasil bumi seperti karet, kelapa sawit dan komoditas unggulan Sumatera lainnya.
Selain itu, produk khas daerah seperti tempoyak, pempek Palembang, tempoyak dan kerutup ikan dari Jambi diharapkan lebih mudah menjangkau pasar dan dikenal oleh masyarakat luas.
Pembangunan jalan tol ini akan menciptakan lapangan kerja, baik selama proses konstruksi maupun setelah operasional dimulai. Tidak hanya di sektor konstruksi, proyek ini memberikan peluang besar bagi tenaga kerja lokal di sektor jasa, transportasi, hingga pengelolaan rest area.
"Pembangunan ini juga dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun sosial dan kami memastikan proyek ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik," kata Adjib Al Hakim.
Kemudian dampaknya diharapkan terasa langsung bagi masyarakat, terutama dengan pembukaan lapangan kerja baru dan dukungan terhadap UMKM di sekitar rest area, di mana kehadiran rest area di sepanjang jalan tol akan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru dengan 70 persen dialokasikan untuk pelaku UMKM lokal yang memungkinkan untuk kerajinan khas, makanan tradisional dan produk pertanian olahan dapat menjangkau pasar yang lebih luas.