Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI) Rizal Darma Putra menilai penting untuk memisahkan fungsi strategis antara intelijen dalam negeri dan luar negeri, mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini.
"Pemisahan fungsi intelijen luar negeri dan dalam negeri sangat diperlukan. Begitu pula dengan kewenangan penegakan hukum bagi intelijen dalam negeri," ujar Rizal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Rizal juga menyoroti pentingnya aspek pengawasan terhadap lembaga intelijen negara. Akan tetapi, tantangan pengawasan terhadap lembaga intelijen, khususnya BIN, sangat kompleks.
Ia menyebutkan ada tiga bentuk pengawasan yang penting terhadap intelijen, yaitu pengawasan anggaran, operasi, dan regulasi. Namun, di banyak negara, pengawasan terhadap lembaga intelijen selalu mengalami kesulitan.
Direktur Eksekutif LESPERSSI menambahkan bahwa transparansi dalam pengawasan sangat penting untuk mengurangi potensi penyalahgunaan kekuasaan.
Berita Terkait
Stafsus Presiden: Isu keretakan Jokowi-Prabowo upaya adu domba
Senin, 26 Agustus 2024 11:21 Wib
Intel Polres OKU Timur disebar di jalur arus balik
Senin, 15 April 2024 17:30 Wib
Polda Sumsel beri pelatihan intelijen untuk pengamanan Pemilu 2024
Selasa, 28 November 2023 5:45 Wib
Polda Sumsel optimalkan intelijen cegah penyelundupan dan peredaran narkoba yang manfaatkan momen mudik
Selasa, 11 April 2023 18:12 Wib
Polisi periksa intelijen dan wartawan gadungan diduga lakukan pungli
Kamis, 15 Desember 2022 14:47 Wib
Ditsiber Polri masuk tim khusus cegah serangan peretas
Selasa, 13 September 2022 13:03 Wib
BIN bangun kampus pintar terapkan teknologi digital
Selasa, 31 Mei 2022 9:04 Wib
Binda Sumsel bantu percepatan vaksinasi COVID-19 di OKU
Jumat, 25 Maret 2022 23:25 Wib