Kans Veddriq Leonardo persembahkan medali (emas) kepada Indonesia

id Olimpiade Paris 2024, Panjat Tebing,Medali Olimpiade Paris 2024,Veddriq Leonardo

Kans Veddriq Leonardo persembahkan medali (emas) kepada Indonesia

Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo turun menggunakan tali usai bertanding melawan atlet Indonesia lainnya Rahmat Adi Mulyono. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras.

Konsisten

Veddriq, Watson, Amir Maimuratov dari Kazakhstan, dan juara dunia Matteo Zurloni dari Italia, adalah empat pemanjat yang mencatat waktu di bawah 5 detik.

Namun, pada babak kualifikasi, cuma Veddriq yang konsisten mencatat waktu di bawah 5 detik dalam tiga kesempatan memanjat papan setinggi 15 meter itu, walau Watson memecahkan rekor dunia dengan 4,75 detik.

Dengan stabilitas panjatan seperti itu Veddriq memiliki peluang besar melangkah sangat jauh sehingga medali emas pun bukan hal mustahil.

Veddriq yang beberapa kali menciptakan rekor dunia speed putra sebelum Sam Watson melampauinya dalam babak penyisihan panjat tebing speed Olimpiade Paris 2024, sudah bertekad menjadi yang terbaik.

Dia menegaskan membawa nama harum Indonesia bersama sebuah medali Olimpiade jauh lebih penting ketimbang menciptakan rekor.

Dia juga bertekad untuk fokus kepada strategi memenangkan lomba di Le Bourget Climbing Venue nanti itu.

Meski mungkin pundaknya kini lebih berat memanggul beban dari ekspektasi tinggi bangsanya, Veddriq jauh-jauh hari sudah menyatakan tampil dalam Olimpiade adalah tanggung jawab sehingga tak ada beban dari dirinya.

Itu menjadi bekal bagus karena terbebani oleh target dan ekspektasi tinggi orang lain, bisa mengalihkan konsentrasi dari kompetisi yang seharusnya dimenangkan atlet.

Veddriq sudah berikrar untuk bersiap lebih baik, dan itu malah bisa mengantarkan dia kepada kesuksesan.

Sejauh ini, selama babak penyisihan lalu, dia konsisten mencetak waktu lebih baik dalam dua pacuan melawan Mawem Bassa.

Pertama, dia finis dengan waktu 4,92 detik yang merupakan rekor Olimpiade baru sebelum dipecahkan oleh Sam Watson.

Pada kesempatan kedua adu cepat dengan Bassa, Veddriq juga tampil lebih cepat dengan membukukan waktu 4,79 detik yang kembali menjadi rekor Olimpiade baru sebelum Watson memecahkannya kembali.

Lalu, dalam babak eliminasi, Veddriq mengatasi rekanya, Rahmad Adi Mulyono, dengan catatan waktu 4,98 detik.