Korban banjir lahar Gunung Marapi trauma dengan banjir susulan

id Banjir bandang,Lahar Marapi,Gunung Marapi,Agam Sumbar,berita palembang, berita sumsel

Korban banjir lahar Gunung Marapi trauma dengan banjir susulan

Warga Agam mewaspadai aliran sungai setelah kejadian bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi beberapa waktu lalu. (ANTARA/Altas Maulana). 

Setiap debit air meningkat, warga-warga yang rentan seperti ibu dan anak, mesti diungsikan.
 
"Bayangkan, kami terpaksa mengungsikan orang tua dan anak-anak di tengah hujan. Meski debit air pada akhirnya terbilang aman, kami tak bisa mengambil risiko. Sekarang saya lihat, banyak warga kami yang terganggu kesehatannya," kata dia.
 
Selain pola hidup yang berubah, kata dia, saat ini banyak warga di kampungnya, yang terancam kehilangan pekerjaan karena lahan pertanian mereka tertimbun material.
 
Lahan pertanian yang tertimbun itu sama sekali tak bisa digarap. Seandainya digarap pun, saluran irigasi telah rusak. Para petani hanya bisa menunggu respon dari pemerintah.
 
"Saya sangat berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan Sabo Dam di hulu sungai. Jika itu sudah dibangun, maka kecemasan kita akan berkurang. Saat ini semuanya penuh ketidakpastian," ucapnya.
 
Jorong Cangkiang merupakan salah satu wilayah terdampak akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi.
 
Di kampung ini mengalir sebuah sungai yang bernama Batang Aia Katiak. Sungai ini berhulu dari Nagari Bukik Batabuah atau langsung dari Gunung Marapi.
 
Banjir lahar 11 Mei lalu mengakibatkan sungai ini meluap dan membanjiri pemukiman. Lebih dari 50 rumah terendam dan puluhan hektar lahan pertanian tertimbun di Jorong Cangkiang.*
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban banjir lahar Gunung Marapi trauma dengan banjir susulan