Badminton bidik prestasi Olimpiade
Jakarta (ANTARA) - Kepala pelatih tunggal putra Indonesia Irwansyah menilai performa Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di BWF World Tour Finals (WTF) 2023 menunjukkan peningkatan yang baik dan dapat menjadi bekal persiapan mereka menuju Olimpiade 2024 Paris.
“Kejuaraan-kejuaraan yang dijalani setiap saat ini untuk memperbaiki yang masih kurang agar di puncak kejuaraan di Olimpiade nanti semuanya sudah menjadi istimewa,” kata Irwansyah dikutip dari keterangan singkat PP PBSI yang diterima di Jakarta, Minggu.
Adapun Jonatan Christie mengakhiri perjalanannya di BWF World Tour Finals 2023 sebagai semifinalis. Ia berhasil keluar sebagai runnerup Grup B dan kalah di babak empat besar dari wakil China Shi Yu Qi dengan skor 16-21, 15-21, Sabtu (16/12).
“Untuk Jonatan Christie, dari permainannya di World Tour Finals ini menurut saya sudah luar biasa. Hanya tadi malam melawan Shi Yu Qi permainan nya terlalu mengikuti irama permainan lawan dan sedikit ragu untuk lebih menyerang, sehingga lawan pun menjadi percaya diri dengan pukulan-pukulan menyerangnya,” jelas Irwansyah.
Sementara, Anthony Ginting finis di posisi ketiga Grup A dan mengoleksi dua kemenangan serta satu kekalahan di fase penyisihan grup. Ginting hanya menelan kekalahan dalam laga sengit kontra Viktor Axelsen (Denmark) dengan rubber game 21-6, 7-21, 13-21, Jumat (15/12).
“Permainan Anthony Ginting sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Memang ada pola stroke yang harus dimajukan lagi untuk membuat Ginting menjadi satu pemain yang lebih komplit,” ujar Irwansyah.
Pelatih berharap, pengalaman kedua pemain di sepanjang tahun 2023, terutama di turnamen pamungkas kemarin, bisa menjadi penambah semangat dan motivasi mereka jelang 2024, yang akan menjadi tahun sibuk untuk mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade Paris.
“Tapi dari keseluruhan, Ginting dan Jonatan sudah mencoba bermain semaksimal mungkin. Dan saya sebagai pelatih merasa cukup puas dan bangga dengan permainan mereka. Insya Allah di tahun 2024, mereka bisa mendapat gelar yang lebih banyak,” kata Irwansyah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih nilai performa tunggal putra di BWF bekal menuju Olimpiade
“Kejuaraan-kejuaraan yang dijalani setiap saat ini untuk memperbaiki yang masih kurang agar di puncak kejuaraan di Olimpiade nanti semuanya sudah menjadi istimewa,” kata Irwansyah dikutip dari keterangan singkat PP PBSI yang diterima di Jakarta, Minggu.
Adapun Jonatan Christie mengakhiri perjalanannya di BWF World Tour Finals 2023 sebagai semifinalis. Ia berhasil keluar sebagai runnerup Grup B dan kalah di babak empat besar dari wakil China Shi Yu Qi dengan skor 16-21, 15-21, Sabtu (16/12).
“Untuk Jonatan Christie, dari permainannya di World Tour Finals ini menurut saya sudah luar biasa. Hanya tadi malam melawan Shi Yu Qi permainan nya terlalu mengikuti irama permainan lawan dan sedikit ragu untuk lebih menyerang, sehingga lawan pun menjadi percaya diri dengan pukulan-pukulan menyerangnya,” jelas Irwansyah.
Sementara, Anthony Ginting finis di posisi ketiga Grup A dan mengoleksi dua kemenangan serta satu kekalahan di fase penyisihan grup. Ginting hanya menelan kekalahan dalam laga sengit kontra Viktor Axelsen (Denmark) dengan rubber game 21-6, 7-21, 13-21, Jumat (15/12).
“Permainan Anthony Ginting sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Memang ada pola stroke yang harus dimajukan lagi untuk membuat Ginting menjadi satu pemain yang lebih komplit,” ujar Irwansyah.
Pelatih berharap, pengalaman kedua pemain di sepanjang tahun 2023, terutama di turnamen pamungkas kemarin, bisa menjadi penambah semangat dan motivasi mereka jelang 2024, yang akan menjadi tahun sibuk untuk mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade Paris.
“Tapi dari keseluruhan, Ginting dan Jonatan sudah mencoba bermain semaksimal mungkin. Dan saya sebagai pelatih merasa cukup puas dan bangga dengan permainan mereka. Insya Allah di tahun 2024, mereka bisa mendapat gelar yang lebih banyak,” kata Irwansyah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelatih nilai performa tunggal putra di BWF bekal menuju Olimpiade